2 | Sahabat dan saudara

138 10 0
                                    

Saat ini matahari sedang berada di puncak nya. posisi matahari yang berada di puncak seakan akan memberitahu semua manusia di dunia ini bahwa sekarang waktunya makan siang. Namun berbeda dengan si keras kepala satu ini. ia enggan makan siang meskipun sahabat nya sudah mengancam dirinya. sedari tadi sahabat nya tak berhenti bicara agar ia segera makan. sahabat nya tau kalau suasana hati nya sekarang sedang tidak baik baik saja. Makanya ia keras kepala dan menolak untuk makan.

"aku Lelah mengomelimu terus. Sekarang ini cuaca sedang panas panas nya jadi jangan membuat ku marah."

"terserah tuh. Lagipula aku tidak menyuruh mu kan. lebih baik kau pergi saja, tinggalkan aku sendiri."

"aku memang ingin pergi meninggalkan mu, tapi aku tidak ingin menjadi sahabat yang jahat, jadi aku akan mengajak mu untuk ikut bersamaku."

"tidak. apa kau tidak mengerti jawaban ku? T-I-D-A-K."

Sahabat nya mendengus kesal mendengar ucapan nya. ia berpikir keras, cara apa yang harus ia gunakan agar teman nya ini tidak keras kepala. Namun sepertinya itu hal yang sulit.

"baiklah baiklah. Aku tidak akan memaksa. Tapi kau harus memberitahu ku apa yang terjadi padamu. Kenapa tiba tiba kau seperti ini?"

"aku kesal dengan kakak tingkat itu, ia mendekati ku secara terang-terangan, memanggilku dengan sebutan yang terdengar menggelikan. Rasanya aku ingin membenturkan kepala ku pada dinding agar aku hilang ingatan. Karena aku tidak ingin mengingat itu."

Sahabat nya menganga tidak percaya mendengar cerita nya. baru kali ini temannya bercerita sepanjang itu. ini akan menjadi sejarah baru di pertemanan mereka. Sahabat nya tertawa keras mendengar ceritanya, ia akui sahabat nya ini lebih terkenal daripada dirinya. karena tadi saat pengenalan mahasiswa baru di universitas mereka, banyak sekali kakak tingkat yang mendekati nya dan meminta nomornya.

Nama sahabat nya selalu jadi perbincangan mahasiswi disana.

Lee Jeno.

Dia yang ada di cerita ini adalah seorang laki laki, tampan, keras kepala, dan dingin. Laki laki yang ditinggal ibunya. Laki laki yang kini hidup sendiri di dunia ini dan mencoba terus bertahan hidup dengan kesederhanaanya. jeno pernah berpikir untuk menyusul ibunya diatas sana namun setiap ia memikirkannya, wajah sang ibu selalu muncul di pikirannya dan tersenyum hangat pada dirinya.

"kalau saja ini bukan permintaan ibu ku, aku tidak akan kuliah. Aku akan langsung kerja saja."

Sunyi melanda keduanya. Sahabatnya tidak ingin mengomentari apapun jika jeno sudah membicarakan ibunya. Karena ia tau, jeno akan menjadi sangat sensitif setiap membahas sang ibu. Dalam suatu persahabatan pasti selalu ada pertengkaran. jeno dan sahabatnya pernah bertengkar karena ego jeno yang tidak mau mengalah. Apalagi saat itu suasana hati jeno sedang sangat kacau.

"tapi sekarang kan kau sudah kerja. Apakah nanti kau akan bekerja lagi?"

"tentu saja. Kalau tidak kerja aku akan makan apa?"

"memakan kasih sayang yang kakak tingkat itu berikan untukmu~"

jeno menendang bokong sahabatnya sampai sahabat nya jatuh dari kursi yang ia duduki. Jeno menatap dingin sahabatnya. Jeno heran, kenapa ia bisa berteman dengan orang seperti nya. menyebalkan dan tidak ada takut takutnya menjahili jeno. Padahal sahabat nya ini pernah melihat jeno yang sedang marah, karena jeno yang marah itu sangat menyeramkan. Seperti ada karakter lain di tubuh jeno.

Jika  | Lee jeno [ √ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang