15 | Hadiah dari sang pencipta

20 3 0
                                    

"maaf karena aku berbohong. Maaf karena membuatmu marah. Sekarang aku tahu bagaimana rasanya saat orang yang kita sayangi hilang begitu saja. Tapi apakah ini pembalasan karena aku sempat hilang dulu? Pasti rasanya tidak enak ya, kau sungguh luar biasa, kau bisa membuatku sekhawatir ini. menyebalkan."

Jeno dan siyeon semakin mengeratkan pelukannya. Keduanya merasakan kerinduan yang mendalam. Setelah siyeon mendapat omelan dari jeno, kedua nya saling menunjukkan sikap manja nya satu sama lain. Mereka melupakan seseorang yang lain kini sedang berdiri di pojok ruang sambil menatap tajam keduanya.

"EKHEM!"

Jeno dan siyeon tertawa melihat jaemin.

"makanya, cari pacar diluar sana. Bukankah banyak wanita yang mengantri untuk menjadi kekasih mu?" ejek jeno.

"YAK! Jangan karena kau sudah sembuh kau jadi meledek ku ya. Aku masih ingin menikmati dunia ini, sebelum hidupku dipenuhi dengan celotehan wanita." Ucap jaemin.

Hampir saja siyeon melempar vas bunga rumah sakit andai saja jeno tidak menahannya. Perlu diingatkan na jaemin, disini tidak hanya ada dirimu dan jeno, tapi ada siyeon juga disini.

"akan kupenggal kepalamu nanti nyonya na." ancam siyeon.

"YAK! BERHENTI MEMANGGILKU NYONYA! AKU LAKI LAKI TAMPAN DAN BEROTOT. Aku mempunyai burung disini." Teriak jaemin.

Bughh!

"Tepat sasaran!"

Sebuah bantal terlempar tepat mengenai wajah jaemin. jeno merasa gemas karena ucapan jaemin yang terdengar frontal. Perlu diingatkan lagi na jaemin, disini ada siyeon. Huff.

Tidak perlu waktu lama jeno dirawat di rumah sakit, keadaan jeno kini jauh lebih baik, suhu tubuhnya sudah kembali ke suhu normal, ia hanya perlu banyak istirahat. Nanti sore ia sudah diperbolehkan pulang.

Mengenai kesalahpahaman beberapa hari yang lalu, siyeon berjanji pada jeno akan menceritakannya saat ia telah keluar dari rumah sakit nanti.

Waktu terus berjalan, setelah siyeon dan jeno membereskan semua barang barangnya, keduanya berpamitan dengan dokter dan suster yang sempat membantunya.

"dimana jaemin?" tanya jeno.

"mungkin ia sudah jalan duluan." Jawab siyeon.

Siyeon dan jeno memutuskan untuk pulang kerumah milik jeno menggunakan taksi. Selama perjalanan pulang, jeno terus menggenggam tangan siyeon.

Sesampainya di rumah jeno. Keduanya melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah tersebut. sangat gelap. Jeno tidak heran jika rumahnya gelap, sudah berapa hari ia tidak pulang ke rumahnya. Tiba tiba saja lampu rumah nya menyala sendiri.

"SURPRISEEEE!!"

Jeno dibuat terkejut dengan kehadiran beberapa orang yang ia kenal dan tidak ia kenal.

"SELAMAT ULANG TAHUN JENO LEE!"

Jeno tersenyum senang melihat mereka yang memberikan kejutan ini. ia tidak menyangka dan ia bahkan tidak ingat dengan ulang tahun nya sendiri. disana berdiri siyeon, jaemin, jisung, seorang laki laki yang ia tidak kenal, dan laki laki yang menjadi salah satu penyebab ia bertengkar dengan siyeon.

Mereka bergantian mengucapkan selamat ulang tahun pada jeno.

"semua ini adalah ide siyeon. Kau berutang banyak padanya." Ucap jaemin sambil terkekeh.

Orang terakhir yang mengucapkan selamat ulang tahun padanya adalah siyeon.

"selamat ulang tahun nono! Semoga kamu sehat selalu dan Bahagia ya. Ingat! Jangan menyembunyikan apa apa dariku, mari kita habiskan waktu bersama, berdua, selamanya!" ucap siyeon, siyeon mengecup bibir jeno dan mendapat sorakan dari mereka yang memperhatikan sedari tadi.

Jika  | Lee jeno [ √ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang