22 | Di ujung waktunya

38 2 0
                                    

menghargai atau dihargai adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa indonesia.

Menghargai adalah suatu cara untuk mengekspresikan perasaan kita terhadap orang lain secara tidak langsung.

Ketika seseorang menghargai orang lain maka itu berarti orang tersebut menghormati orang yang ia hargai.

"Selama satu minggu penuh jeno terus menghabiskan waktunya dengan siyeon. jeno tidak menceritakan masalahnya pada siyeon. jeno hanya memasang senyum sendu nya selama ia bersama siyeon. apakah siyeon tidak curiga? Tentu saja siyeon curiga. Siyeon kerap kali mendapati jeno yang melamun Ketika mereka sedang bersama. Namun siyeon lebih memilih diam dan mengalihkan perhatian jeno."

"jeno. Apakah kau lihat kertas lirik lagu yang kita buat itu?" tanya siyeon.
Jeno mengeryitkan dahinya. Jeno lupa dimana ia menyimpan kertas itu. terakhir kali ia memegang kertas itu saat tengah malam di gedung kosong dan menulisnya disana.

"em entahlah, aku akan membantumu mencarinya." Jawab jeno singkat.

Siyeon menghela nafas dan menduduki dirinya di samping jeno. Ia menggengam tangan jeno.

"apakah ada masalah? kita sudah sepakat untuk tidak menyembunyikan apa apa kan."

Jeno terdiam. Ia tidak mungkin lupa dengan kesepakatan yang ia buat bersama siyeon.

"iya, tidak ada masalah. jangan khawatir." Ucap jeno sambil tersenyum ceria.

"jangan berbohong. Jangan meremehkan aku yang buta ini, aku tahu ada sesuatu yang tidak baik baik saja disini."

Keduanya sama sama terdiam. Tak ada yang membuka suara lagi setelah siyeon berbicara. Jeno menghela nafas dalam.

"yeon. Apakah kau ingin melihat lagi?" tanya jeno.

"haish kau ini, tentu saja aku ingin melihat lagi." jawab siyeon sambil mendengus kesal.

"aku berjanji padamu aku akan berusaha agar kau bisa melihat lagi."

"hahaha. Kau ini tiba tiba sekali. tidak perlu memaksakan diri, aku sudah terbiasa seperti ini."

"tapi aku ingin kau bisa melihat dunia lagi. aku yakin kau bisa bertahan disini. Kau adalah sesosok perempuan luar biasa yang pernah aku temui. Terima kasih karena kau sudah hadir dalam hidupku. Aku menyayangimu. Sangat menyayangimu." Ucap jeno tulus.

Siyeon terdiam mendengar ucapan jeno yang terdengar ambigu. Siyeon merasakan kekhawatiran yang luar biasa saat jeno mengatakan hal itu. tanpa sadar siyeon menitikkan air matanya. Dengan gerakan cepat ia memeluk tubuh jeno erat.

"jangan berbicara yang aneh aneh. Jangan berbicara sembarangan. Aku juga sangat menyayangimu. Kau mengatakannya seolah olah kau akan pergi." Ucap siyeon cemberut.

Jeno tertawa kecil dengan wajah datarnya. Siyeon mudah menangkap apa yang ia bicarakan. ia tersenyum dan mengusap rambut siyeon.

"apa maksudmu? Tidak akan ada yang meninggalkanmu. Aku masih disini. Tiba tiba saja aku ingin mengatakan itu, tidak apa kan?"

Siyeon menganggukan kepalanya. jeno mengecup puncak kepala siyeon dan setelahnya mereka bermanja bersama hingga langit yang terang berubah menjadi gelap.

Suara dengkuran halus terdengar menandakan sang empu telah tertidur nyenyak terjun ke alam mimpinya. Saat ini jeno dan siyeon sedang tidur bersama di atas tempat tidur. Perlahan jeno mengganti lengannya dengan bantal untuk kepala siyeon. setelah memastikan siyeon tertidur nyenyak, jeno bersiap siap untuk pergi menemui sang sahabat. Keduanya sudah sepakat untuk bertemu malam ini.

Jika  | Lee jeno [ √ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang