10 | Bersyukur dan terima kasih

23 3 0
                                    

udara sejuk bergerak kesana kemari membuat beberapa helai rambut sang empu beterbangan. Ia menikmati udara yang terus bergerak menerpa wajah tampannya. Ia menikmati udara sejuk saat itu. sesekali ia tersenyum kecil membuat orang yang duduk di sebelahnya menatapnya heran.

"YAK! Ada apa denganmu? Kau sudah tak waras ya?" ucap jaemin sambil memasang wajah sindir nya.

Lee jeno, ia mengubah raut wajah nya menjadi datar dan menatap jaemin.

"tidak ada apa apa." Jawab jeno singkat.

Jaemin menghela nafas. Namun di sisi lain ia merasa senang, sudah satu minggu belakangan ia melihat perubahan pada diri jeno. Ia merasa mood jeno jauh lebih baik dari hari ke hari. Meskipun begitu, jaemin tetap berpikir bahwa jeno sudah tidak waras, selalu senyum senyum sendiri.

TIK! TIK! TIK!

Suara jarum jam yang berdetak di ruangan yang sangat sepi itu. kedua empu di ruangan itu sedang sibuk dengan pekerjaan nya masing masing. Ketika jarum jam berhenti di angka 12, jeno langsung bangkit berdiri dan mulai membereskan barang barang nya.

"kau mau kemana?" tanya jaemin sambil mengeryitkan dahinya menatap jeno.

"aku mau menemui seseorang." Jawab jeno.

"seseorang??"

Jaemin mengeryitkan dahinya dan berusaha mengingat ingat apa saja yang terjadi selama satu minggu belakangan. Ia tersenyum miring dan menyenggol bokong jeno yang membelakanginya. Jeno terdorong kedepan dan mendengus kesal. Jaemin tertawa keras melihat raut wajah jeno.

"bokong mu semakin berisi saja. Youre so sexy tuan lee..." goda jaemin.

Jeno bangkit berdiri dan mulai mendekati jaemin dengan niat membalas kejahilan jaemin. Ia memperhatikan jaemin dan matanya mulai menelisik setiap titik tubuh jaemin. Jeno mencari titik kelemahan jaemin. Ia mulai menggelitik tubuh jaemin terutama di bagian ketiak nya. jaemin tertawa keras menahan geli akibat ulah jeno.

"AHAHAHAHA!! YAKK! LEE JENO! HENTIKAN.. AMPUNN AMPUN MAAFKAN AKU! AKU TIDAK AKAN MENGULANGINYA LAGI!" teriak jaemin.

Jeno tidak bisa menahan senyum nya saat menjahili jaemin. Dan kegiatan balas-membalas satu sama lain terhenti saat jeno memeluk tubuh jaemin. Jeno dan jaemin tertawa senang sambil menatap satu sama lain.

Jeno dan jaemin merasa bersyukur karena memiliki satu sama lain. Memiliki dalam artian teman dan sahabat. Meskipun mereka kadang bertengkar, sikap keras kepala yang dimiliki satu atau yang lainnya, mereka akan kembali berbaikan dan kembali menghabiskan waktu bersama. Bukankah pertemanan yang indah?

******

Suara deburan ombak terdengar saling bersahutan. Suara burung yang juga terdengar datang dari arah hutan menuju arah lautan. Lee jeno, memainkan pasir yang ada di hadapannya. Ia menggunakan sepatu nya untuk memainkan pasir itu. jeno sedang tidak ingin melihat lautan di depannya. Ada perasaan yang tidak enak setiap ia melihat lautan.

"DORRRRRR!"

Jeno menolehkan kepalanya pada seorang perempuan yang kini berdiri di samping nya. perempuan itu memasang raut wajah asam nya karena wajah jeno yang datar datar saja. Selang beberapa detik, jeno tersenyum kecil melihat kelakuan siyeon.

Iya, siyeon. Perempuan itu adalah siyeon. Jeno menarik tangan siyeon untuk duduk di sebelahnya. Siyeon hanya menuruti saja. Jeno menahan tawanya saat melihat raut wajah siyeon yang masih cemberut.

"ada apa hm?" tanya jeno dengan lembut.

"curang. Kau. curang! C-U-R-A-N-G." jawab siyeon dengan nada kesalnya.

Jika  | Lee jeno [ √ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang