11 | Sticker - NCT 127

27 3 0
                                    

TING!

"pesanan baru!"

Ia melangkahkan kakinya cepat untuk segera mengantarkan pesanan kepada meja pelanggan. Ia terus memasang senyuman ramah di wajahnya. Awalnya ia merasa kesulitan setiap tersenyum. namun ia selalu teringat akan seseorang yang dapat membuatnya tersenyum seperti sekarang.

Karena ia terlalu fokus dan bersemangat saat bekerja, ia sampai tidak sadar sudah 4 jam lamanya ia bekerja mengantarkan pesanan. Ia tidak merasa Lelah sedikitpun. Lee jeno, memandang jam yang ada di café itu. ia tersenyum kecil dan segera membereskan barang barang nya.

"jeno! Kau sudah mau pulang?"

"iya."

Jeno melangkahkan kakinya keluar melalui pintu belakang. Udara sejuk saat itu menerpa wajah tampannya, ia memejamkan matanya dan sebuah panggilan suara membuatnya menolehkan kepala.

Itu adalah sahabatnya, na jaemin.

"jadi. Mau pergi sekarang?" tanya jaemin.

"iya." Jawab jeno singkat.

Jaemin menyenggol bahu jeno, tidak lupa dengan raut wajah nya yang menggoda jeno. Jeno hanya menghela nafas melihat kelakuan sahabatnya. Jaemin berjalan terlebih dahulu menuju tempat dimana motornya terparkir. jaemin memakai helm yang tersimpan di motor nya itu dan menaiki motornya. Jeno ikut menaiki motor jaemin. Kali ini jaemin yang akan membawa motor miliknya ke suatu tempat yang jeno sendiri tidak tahu kemana.

"berpeganganlah tuan lee. Aku tidak ingin tertawa jika melihat dirimu terbang terbawa angin." Ucap jaemin sambil terkekeh ringan.

"jangan bercanda nyonya----"

BRRRUUUMMM!!

Belum sempat jeno menyelesaikan ucapannya, jaemin langsung menancap gas motor nya itu.

"YAKKKK! NA JAEMINN!" teriak jeno bersamaan dengan terdengarnya tawa khas jaemin.

******

Suara decitan motor terdengar berhenti di sebuah toko yang terletak jauh dari tengah kota. jeno turun dari motor besar milik jaemin. Jeno memasang raut wajah datarnya menatap jaemin.

PLAK!

"aduhh! YAK! Kenapa kau memukulku?!" teriak jaemin sambil mengusap belakang kepalanya.

"siapa yang mengajarimu membawa motor secepat itu? kau mau mati hah?! Akan aku laporkan kelakuan mu ini ke jisung." Ucap jeno.

"WAH WAH. Sekarang kau malah bekerja sama dengan bocah itu untuk melaporkanku? Ckckck."

"jangan karena tidak ada orang tua mu disini, kau jadi seenaknya membawa motor."

"hahaha. Jadi kau sekarang memperhatikanku nih? Kau ini romantis sekali tuan lee, aku jadi malu. Ia tidak ingin aku mati duluan hm."

"lebih baik aku yang mati duluan daripada harus melihat temanku mati. aku jadi penasaran seperti apa kau akan menangis jika aku mati duluan."

Jaemin tertawa keras mendengar ucapan jeno. Jaemin tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika jeno pergi meninggalkannya. Tentu saja ia akan merasa kehilangan. Tapi, jaemin yakin, mereka hanya sedang bercanda sekarang.

Cling!

Suara pintu toko terbuka menampilkan jeno dan jaemin yang memasuki toko itu. jeno mengedarkan pandangannya menatap seisi toko itu. toko yang cukup kecil, lantai dan dinding nya menggunakan kayu. Dibandingkan toko, tempat ini lebih seperti rumah vintage.

Jika  | Lee jeno [ √ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang