14. BZ

489 67 50
                                    

14

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

14. BZ

-HAPPY READING-

Seluruh anggota Panthera dan Kavior duduk di sofa dan kursi yang tersedia di basecamp Kavior. Wajah-wajah para anggota kedua gang motor itu tampak bonyok lantaran sempat berkelahi satu sama lain. Tapi itu sudah lewat, sekarang mereka akan fokus dengan hal aneh ini. Kertas yang tulisannya di tulis tinta merah. Jay tampak meminum air di botol, dia merasa kelelahan lantaran habis berkelahi. Jangan tanya lagi dengan siapa. Sudah pasti dengan para anggota Panthera.

"Jay. Maaf." ucap Eren kala memperhatikan wajah bonyok Jay.

Jay tertawa kecil mendengar kalimat yang Eren lontarkan. Entah apa yang lucu. "Maaf? Seharusnya udah minta maaf dari tahun-tahun lalu–"

"Eh anjing! Tapi waktu itu, lo yang mulai dulu–"

"Arzan." Arlando menatap Arzan dengan tatapan yang tajam. Setidaknya Arzan harus atur emosi dan ucapannya kali ini.

Eren menaruh kertas bertuliskan 'Death is coming. Blood are spilled. Panthera, Kavior... Loser.' itu di atas meja, membuat tulisan di kertas itu dapat di baca dari sudut manapun.

"Jay, Deon. Anggap enggak ada apapun di antara kita untuk sekarang." Eren menunjuk kertas itu dengan jarinya. "Kita harus fokus sama ini."

Rahang Jay mengeras setelah membaca tulisan di kertas itu. Deon juga turut membaca tulisan yang ada di kertas yang tampak kusut itu.

Mereka berdua, Jay dan Deon saling menatap. Seolah-olah tau sesuatu.

"Kenapa lo berdua saling tatap gitu?" tanya Arlando yang duduk di sebelah Eren.

Jay dan Deon kemudian menoleh ke arah Arlando. Jay segera bersuara, menjawab pertanyaannya. "Tiga hari lalu, pas Deon mau berangkat ke basecamp, dia di ikutin sama orang pake motor sport. Punggungnya di timpuk pake batu. Dan batunya di lapisin kertas kayak gitu."

"Di situ tulisannya juga di tulis pake tinta warna merah. Tulisannya Kavior are loser."

Deon yang dimana memang mengalami, turut menimbrung. "Di situ gue langsung laporan sama Jay. Cuma ya... Jay nggak mau nyelidikin."

Jay mencengkram kerah jaket Deon, membuat Deon mengangkat kedua tangannya ke atas, dengan wajahnya yang datar.

"Lo emang nggak mau nyelidikin, kan?" ucap Deon sembari menyentuh tangan Jay yang mencengkramnya.

"Selagi lo nggak mati, gak ada yang perlu gue selidikin." balas Jay yang kemudian melepaskan cengkramannya.

Arvian, Panglima Tempur Kavior juga ikut menimbrung di sana. "Gue masih ada kertasnya. Gue ambil dulu."

EROTAS [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang