15. Berantakan

540 67 50
                                    

15

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

15. Berantakan

-HAPPY READING-

Greysa asik mengotak-atik laptopnya sembari rebahan di kasur empk milik Kaleva dan Jessica. Hari ini, mereka semua berniat untuk menginap di rumah mereka. Kebetulan, Arthur memberi kabar bahwa laki-laki itu akan keluar kota. Tubuh Jessica sudah membaik daripada sebelumnya. Mungkin memang yang Jessica butuhkan adalah Arlando, dan teman-temannya itu. Juga, Kakak tercinta, Kaleva.

"Gosh!" Greysa mengintipi foto-foto lelaki tampan berjenggot di layar laptopnya. Biasa, perempuan pasti ingin mencuci mata.

Jessica sendiri, asik mencemili buah seraya menimbrung menonton serial drama barat bersama para temannya. Saat tadi, mereka pulang terlebih dahulu untuk mengambil baju ganti. Jadi sekarang, mereka bisa menginap setidaknya 3 hari.

"Yah! Anjing! Cowoknya mati..." Sedih Kaleva sambil mengunyah cemilan oat.

Sania menjejal mulut Kaleva yang masih penuh cemilan oat, dengan cemilan kentang. "Yih injing ciwiknyi miti!" Cibir Sania.

Maurine fokus dengan maskernya, berharap semoga tidak retak. Agatha, perempuan itu join Jessica, menikmati segarnya buah bersama Jessica.

"Ini buah di bandingin sama duda..." Agatha menatapi buah jeruk yang ada di tangannya.

Sedangkan, Jessica fokus untuk mendengarkan apa kalimat selanjutnya yang akan keluar dari mulut Agatha.

"Lebih seger duda, sih.

"Yeuuuh!"

-EROTAS-

Sudah seminggu semenjak kejadian basecamp Panthera yang entah di serang dengan siapa sehingga berantakan. Sekarang mereka, para anggota Panthera mendapat kabar, bahwa basecamp Kavior telah di serang lagi.

Kondisi basecamp Kavior sekarang, berantakan. Untungnya kaca yang baru saja di benarkan lantaran di lempar batu itu, tidak di hancurkan lagi.

"Bener-bener berantakan." rahang Jay mengeras setelah mengucapkan kalimat itu. "Bisa-bisanya mereka nyerang basecamp Kavior, pas Kavior lagi Riding!" lanjut Jay dengan marah.

Laci-laci di buka tanpa alasan yang jelas, saat di liat tidak ada satupun barang yang di ambil di laci itu. Kaca-kaca tidak berpecahan, hanya sofa saja yang sekarang posisinya miring. Gelas-gelas pecah, bahkan foto bingkai milik Deon pun pecah.

"Gue sama Varos juga belum dapet info apapun tentang ini. Belum kelacak." ucap Kalvin seraya bersedekap tangan di dada.

BRAK!!! Suara benturan di pintu membuat semua yang ada di dalam basecamp Kavior menoleh ke arah pintu.

Dengan emosi yang memburu, Deon mendekat ke arah pintu, saat pintu terbuka tampak batu yang lagi dan lagi di lapisi kertas. Tangan Deon segera meraih batu tersebut, membuang batu itu ke asal arah saat sudah mengambil kertasnya.

Panthera and Kavior are loser. Die, die, die. Bahkan tulisan itu juga di tulis dengan tinta merah lagi. Arlando mengintip, membaca tulisan yang di tulis dengan tinta merah itu. Tangan kanannya mengepal dengan kuat setelah membaca tulisannya, yang tampak... Memancing emosi.

"Lagi?" Arlando menatap tajam ke arah kertas tersebut. "Brengsek."

Eren juga mengintip setelah mendengar Arlando mengucapkan kalimat 'Brengsek.'

"Enggak beres-"

"Dari kemaren emang enggak ada yang beres, Ren!" sentak Jay marah. Jari lelaki itu menunjuk kepalanya sendiri. "Lo goblok apa gimana, sih?! Lo juga gak bertindak apapun! Lo nggak nyelidikin sama sek-"

"Gue tau dari kemaren emang gak ada yang beres, Jay! Lo pikir gampang nyelidikin hal kayak gini?" balas Eren.

Jay menghela nafas. "Kalau lo nggak mampu buat nyelidikin, biar gue aja, Ren! Lo-"

"Lo bisa nyelidikin hal kayak gini?" tanya Eren. Mata lelaki itu menatap tajam ke arah Jay. "Enggak, kan?"

"Udah!" sentak Arlando membuat basecamp hening. "Kita pasti bisa nyelidikin ini bareng-bareng. Yang di serang bukan cuma Panthera, tapi Kavior juga." ucap Arlando.

Jay tertawa. "Bajingan sama hal kayak gini! Tai anjing nyelidikin bareng-bareng! Urus gang kalian itu."

"Lo nggak bisa nyelidikin hal apapun, makannya lo bilang gitu." balas Arlando.

"BANGSAT!"

Bugh!

-EROTAS-

"Girls! Nonton balap liar, yuk?" ajak Greysa tiba-tiba membuat semuanya sontak menoleh.

"Balap liar?" ulang Kaleva.

Greysa mengangguk dengan semangat. "Iya. Gue di ajakin temen gue. But, gak asik kalo gak ada kalian." Greysa duduk di samping kasur, memanyunkan bibirnya. "Kalian ikut ya?!"

"Gue izin Arlando dulu."

"Gue juga izin Eren dulu."

"Iya, gue juga izin Alga dulu."

Greysa berdecak. "Ah! Bucrat lo pada mah. Pasti di bolehin, kok!"

Agatha yang baru kembali ke kamar, langsung di todong oleh ajakan Greysa. "Tha! Lo ikut ya, nonton balap liar! Harus ikut!"

"Balap liar?!" Agatha tampak tersenyum sumringah. "IKUT LAH ANJING!"

Greysa menaikan tangan kanannya ke atas dengan senang. Kepalanya menengok kepada teman-temannya yang lain. "Lo pada juga ikut, ya?! Please, please, please!"

Mereka saling menatap satu sama lain. Tak pikir panjang lagi, mereka mengangguk mengiyakan ajakan Greysa.

"Iya. Kita ikut!" Jessica mewakili yang lain.

Ya, semoga saja... Arlando, Eren dan Alga mengizinkan mereka untuk menonton balap liar.

 Arlando, Eren dan Alga mengizinkan mereka untuk menonton balap liar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
EROTAS [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang