23. Ouvrir

373 41 56
                                    

🏴‍☠️🏴‍☠️🏴‍☠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🏴‍☠️🏴‍☠️🏴‍☠️

Arlando berjalan di samping Alga, Wakil Ketua dan Panglima Tempur Panthera itu sama-sama memakai jaket Panthera pastinya.

Kepala Alga tertunduk selama berjalan, merasa berat untuk melanjutkan langkahnya. Tapi, dia harus tetap berjalan, melangkahkan kakinya sampai tiba di ruangan Sania.

Kaki Arlando dan Alga berhenti melangkah saat sudah tiba. Terdengar helaan nafas dari Alga, seolah-olah belum siap untuk melihat kondisi Sania setelah 6 hari ini.

Arlando menepuk pundak Alga, memberinya dukungan.

Alga mengangguk. Arlando kemudian, mengikuti langkah Alga yang mulai masuk ke dalam ruangan setelah membuka pintu.

Jessica, terdapat figur perempuan itu di sana, yang tampak sedang merapihkan selimut Sania.

Lirikan mata Jessica, menangkap figur Arlando dan Alga yang mematung. Jessica kemudian lanjut merapihkan selimut Sania, setelah selesai, Jessica melangkahkan kakinya mendekat ke arah mereka berdua.

"You are come now?" Jessica menatap Alga, membuat Alga tertunduk merasa bersalah mendengar pertanyaan Jessica.

Jessica menghela nafas, menatap Arlando kini. "Let's just go outside."

Sepeninggalan Arlando dan Jessica, Alga kembali mendongakan kepalanya, menatap Sania yang terbaring lemah di atas ranjang, dengan mata yang tertutup rapat selama 6 hari ini.

"Sania..." Panggil Alga dengan suara bergetar.

Lemas, Alga terjatuh, berlutut di samping ranjang Sania. Matanya menatap wajah Sania dengan mata yang berkaca-kaca.

Tangan Alga meraih tangan Sania yang terasa lemas, tidak ada tenaga. Di remasnya tangan perempuan itu, sembari merasakan gelombang kesedihan.

Air mata berjatuhan dari mata Alga tanpa komando. Dengan suaranya yang bergetar, Alga bersuara. "Sania, bangun Sayang."

"Maaf, maaf, Sania. Aku gak bisa liat kamu kayak gini."

Alga menangis. Dia menangis sekarang. "Bangun, San."

Di sisi lain, Jessica duduk di sebelah Arlando. Hening. Tidak ada percakapan apapun.

Keheningan itu kemudian buyar setelah Jessica bersuara. "Kenapa dia baru dateng sekarang? Kenapa nggak dari kemaren?"

Arlando sontak menoleh. Mulutnya menjawab. "He couldn't. Alga nggak kuat liat Sania."

EROTAS [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang