26. Tour Camp

391 40 57
                                    

🗿🗿🗿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🗿🗿🗿

29 Desember, 2023. Salah satu tanggal yang terlihat cantik. Terlebih, akan memasuki tahun baru.

Para anggota Panthera dan Estrella berencana, untuk merayakan tahun baru dengan bakar-bakar di Tour Camp. Rencana bagus, sangat bagus.

Setelah Sania pulih total, para anggota Panthera dan Estrella mengumpul di basecamp Panthera. Merencanakan Tour Camp, untuk merayakan tahun baru nanti.

"Udah pasti bawa baju ganti. Enggak mungkin Tour Camp gak bawa baju ganti." Ucap Dito.

Kalimat yang Dito lontarkan, berhasil mendapat jitakan maut dari Kalvin. "Ya itu mah emang udah pasti! Enggak perlu di ingetin. Belegug!" Omel Kalvin.

Dito tentunya meringis mendapat jitakan yang terasa sakit di kepalanya. Dengan kesal, Dito menjawab. "Biasa weh atuh euy!"

"Udah dong woy! Gelud mulu, heran gue." Sambar Azka.

Eren dan Arlando hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala menanggapinya. Lagi, sudah biasa mereka mendapat pandangan seperti itu.

"Semuanya udah lengkap. Tinggal di siapin." Eren kemudian memberikan kertas kepada Mondra yang duduk di sofa kanan. "Lo yang pegang, ya. Jangan sampe hilang kertasnya."

"Yang cewek, beli bahan-bahan buat nanti bakar-bakar. Daging, jagung, segala macem." Ucap Arlando kemudian.

Greysa mengangguki. "Siap!"

🗿🗿🗿

Sepulang kuliah, para anggota Panthera dan Estrella langsung bergegas pergi ke puncak. Dimana, mereka akan Camp di sana.

Sebelum Camp, pastinya mereka berbagi makanan kepada sekitar. Itu salah satu alasan yang membuat Panthera begitu terpandang di Bandung.

"Ibu, sini Bu!" Panggil Dito kepada salah satu perempuan kisaran 40 tahunan. Pakaiannya terlihat seperti Ibu-ibu arisan.

Dito memberikan kantung plastik berisikan makanan kepada perempuan itu. "Buat Ibu."

Dito kemudian melirik-lirik sekitar, sebelum akhirnya membisikan pertanyaan di telinga perempuan paruh baya itu. "Ibu janda bukan?"

"Enak aja! Bukan, atuh. Saya mah masih punya suami. Walaupun tukang judi." Jawab Ibu-ibu tersebut.

Dito tersenyum genit. "Tinggalin aja Bu. Mending sama saya!"

"Naon sih!"

"To, To." Arlando menggeleng-gelengkan kepalanya, menarik Dito untuk menjauh. "Maaf, Bu. Temen saya agak-agak."

Dito mendelik tak terima mendengar ucapan Arlando. "Kampret banget lo! Waras plus ganteng gini, di bilang agak-agak!"

Pukul 8 malam, akhirnya mereka sampai di puncak. Tenda-tenda sudah di bangun, walaupun sedikit menguras tenaga. Meskipun melelahkan, tapi memang ini yang mereka tunggu-tunggu. Tour Camp.

Mereka semua duduk melingkari api unggun. Dito asik bermain kartu bersama Arlando, Jessica asik merumpi bersama Kaleva, Sania, Agatha, Maurine, Greysa dan Alea.

"Jangan jago-jago ngapa, Land!" Protes Dito. 3 kali kalah dari Arlando, membuatnya ingin aral.

"Ya gue emang jago. Makannya lo juga jago, biar bisa ngalahin gue." Balas Arlando.

Dito berdecak. "Sombong banget lo jing!"

"Fakta, setiap main kartu bareng gue, you're always lose."

"Cot." Dito kesal, hampir meremas kartu-kartu miliknya.

Arlando hanya tertawa melihat ekspresi Dito. Seru rasanya menjahili tukang jahil, mengata-ngatai tukang jahil seperti itu.

"Ngambek lo?" Tanya Arlando.

"Ye."

"Oh, ya udah."

"Ya udah?! Doang?!"

Arlando tersenyum tipis, menghempaskan kartu-kartu miliknya, merasa sudah cukup untuk bermain kartu bersama Dito, si pecinta janda.

"Gue udahan. Mau nimbrung bareng yang lain."

"Gitu lo mah! Terus gue main bareng siapa?! Bareng Setan?" Dito merasa kesal untuk yang kesekian kali.

"Eren!" Panggil Arlando pada teman masa kecilnya itu. "Lo main kartu sama si Dito sini. Gantiin gue."

Eren mengernyit. "Kagak mau! Kalo kalah, ngambek dia."

"Hahahahaha!" Tawa Arlando, di susul dengan Eren yang kemudian ikut tertawa. "Hahaha! Emang, kan?! Kalo kalah suka ngambek dia!" Seru Eren.

"Asu, asu!"

Kini, di kumpulan perempuan hanya tersisa Jessica, Kaleva, Sania dan Agatha. Sisanya, sudah termolor di dalam tenda.

"Apa yang kurang dari gue?! Gue cantik, pinter gini, kagak ada yang mau jadi pacar gue coba!" Oceh Agatha.

Jessica tertawa kecil. "Sebenernya kalo soal pacar sih gampang."

"Bagi lo kali!" Balas Agatha.

Kaleva menimbrungi. "Emang bener gampang anjir sebenernya, cuma lo aja yang ribet, Tha!"

"Apanya ribet?!"

Sania memutarkan kedua bola matanya malas. "Ribet, karena lo selalu nggak nyadar! Cowok udah di asongin di depan mata, malah diem aja."

"Maksudnya?" Tanya Agatha tak mengerti.

"Lo tuh udah di kasih kode sama yang di atas, kalo Dito itu buat lo!" Jawab Sania.

Agatha mengernyit mendengar kalimat yang Sania lontarkan, muntah di buat-buat terlihat lebay. "Najis tralalala!"

"Lebay si anjir!" Sambar Jessica.

"Dih! Ya gimana aja gitu! Pacaran sama titisan kelabang! Ogah, gak mau."

"Nyenyenye! Padahal aslinya mau!" Cibir Sania.

"San, mending lo balik koma lagi dah! Nyebelin anjeng!"

"Nyenyenye! Pacar Dito, pacar Dito!" Ejek Sania.

—TO BE CONTINUED—

EROTAS [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang