27. Hello 2024!

368 40 57
                                    

🗿🗿🗿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🗿🗿🗿

31 Desember 2023. Sangat mendekati hadirnya tahun baru. Tanggalnya pun terlihat begitu cantik.

Pagi hari, Arlando, Dito dan Baron sudah sibuk membuat sarapan. Bagian makanan, di pegang dengan Baron sebenarnya. Tapi memang Baron ingin setidaknya di bantu 2 orang.

Guna agar makanan cepat jadi. Jujur saja, perut Baron pun sudah keroncongan rasanya.

Biasanya para anggota Panthera menyebutnya 'Kompor Darurat.' Kecil, tapi berguna. Pastinya!

"Ini serius dua sendok? Kagak bakal keasinan?" Tanya Arlando tidak yakin.

Dito berdecak. "Ya elah! Kata Emak gue yang paling syantik, garem itu nyawa buat semua makanan! Dua sendok gak bakalan keasinan kok."

Arlando diam sejenak, sebelum akhirnya menuangkan garam. Yakin tidak yakin, karena Dito selalu di luar nalar.

Baron juga merasa yakin tidak yakin. Tapi, Baron lebih memilih untuk berjongkok sembari menonton Arlando dan Dito.

"Kerja dong lo! Nagok bae!" Omel Dito.

"Gue udah bantu masangin kompor ya anjir!" Balas Baron.

Arlando hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. Arlando lebih memilih untuk lanjut memasak saja.

"Gue ke bawah, ya. Mau cuci muka di danau." Pamit Baron sebelum akhirnya figur lelaki itu pergi.

Dito hanya berdecak, fokus menonton Arlando yang memasak. Baron dan Dito, selalu seperti itu. Seperti layaknya api ketemu bensin.

"Padahal yang megang urusan makanan dia! Cih!" Omel Dito kesal.

Lagi, Arlando tidak menanggapi. Dito mengomel dan mengomel dari tadi, seperti bapak-bapak yang sedang datang bulan. Ngeri juga kalo bapak-bapak datang bulan.

"Si Baron kalo bukan panglima tempur, udah gue lempar dari atas gedung! Terus gue mutila–"

Arlando menjejalkan mulut Dito dengan nasi goreng yang masih panas. Savage sudah!

"Anjeh! Hanas hahet!"

Arlando seolah tak berdosa, justru pergi sembari membawa piring plastik berisikan nasi goreng itu, meninggalkan Dito yang masih mengunyah Hahi hoheng.

Nasi goreng yang di masak, memang sudah matang. Arlando langsung menyendoknya ke dalam piring plastik, sembari mendengarkan omelan-omelan Dito tadi.

EROTAS [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang