21. Benioz

441 42 65
                                    

🏴‍☠️🏴‍☠️🏴‍☠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🏴‍☠️🏴‍☠️🏴‍☠️

5 hari tanpa Sania, sangat berat. Benar-benar berat untuk para anggota Estrella. Biasanya, perempuan itu selalu melakukan spam di group chat Estrella.

Tapi, sekarang tidak ada lagi notifikasi dari Sania. Beruntung Sania koma, mereka masih bisa melihat wajah Sania, tubuh Sania, walaupun tidak bisa mendengar suaranya.

Bagaimana jika Sania justru meninggal? Mereka tidak akan sanggup.

Kaleva merapihkan selimut yang menyelimuti tubuh Sania, matanya menatap wajah Sania yang tampak pucat, oksigen yang terpasang di mulutnya. Ada gelombang kesedihan yang terasa, benar-benar terasa.

"Sorry gue gagal buat ngejagain lo." Kaleva menepuk pundak Sania pelan, mengelusnya dengan lembut. "Cepet bangun ya? Udah lima hari lo tidur, San."

Kaleva membuka pintu ruangan, berencana untuk pergi dari sana. Di depannya sekarang, ada Arlando yang memakai jaket Panthera seperti biasa.

"Gue mau liat Sania." Kaleva mengangguk mengerti, kemudian pergi dari sana.

Arlando masuk ke dalam, menatap Sania dengan sedih. Rasanya begitu sakit melihat Sania seperti ini, walaupun Arlando bukan orang terdekatnya.

Di langkahkan kakinya untuk mendekat ke ranjang. Tangannya menyentuh tangan Sania, mengelusnya lembut.

"San, makasih banyak, ya?" Arlando menghela nafas, memejamkan mata. "Makasih lo udah mau bantuin gue buat nembak Jessica waktu itu. Walaupun gagal."

"Land, Jessica itu suka banget sama yang namanya coklat. Apapun itu kalo rasanya rasa coklat, pasti dia beli, pasti dia makan, pasti dia minum." Jelas Sania.

Sania berdehem, tersenyum ke arah Arlando yang duduk di sebelahnya. "Kalo misalnya lo emang mau nembak Jessica, coba pake coklat. Di minimarket banyak coklat bentuk hati, coba lo beli!"

Arlando mengangguk. "Iya. Tapi enggak sekarang."

"Semangat, Land. Pasti bisa. Emang gak gampang dapetin hati Jessica mah."

Arlando tersenyum mengingatnya. Saat Arlando menembak Jessica di taman kampus memakai coklat, itu di bantu oleh Sania. Dia memberitahu Arlando apa kesukaan Jessica.

Selain itu, Arlando juga bisa mengenal Jessica lebih dalam karenanya.

Makannya itu saat Sania tau bahwa Arlando akan melakukan aksinya untuk menembak Jessica, Sania seolah sudah tau, walaupun terkejut juga.

EROTAS [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang