Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (FK UPH) menyelenggarakan Simposium yang bertemakan "Advanced Management of Vascular and Brain Tumors" sebagai program dua tahunan untuk memberikan informasi terkini di bidang bedah saraf sekaligus memberikan kesempatan kepada para peserta untuk saling bertukar pikiran dan pengalaman untuk menambah ilmu. Simposium ini diselenggarakan selama 4 hari, yaitu pada tanggal 25 Mei sampai dengan 28 mei 2018 di kampus FK UPH Lippo Village dan Cinemaxx MaxxBox Lippo Village. Simposium ini merupakan acara yang kedua kalinya di gelar FK UPH, dan yang pertama diadakan pada tahun 2016 dengan tema 'Surgical Neuroanathomy lecture' acara ini diadakan di Cinemaxx MaxxBox lippo village dikarenakan seminar ini dilakukan secara 3D agar lebih menarik bagi para peserta. Format materi yang disampaikan mengangkat kasus-kasus yang ditangani para pembicara untuk mempelajari tentang manajemen bedah otak yang sudah dilakukan. Kuliah umum ini dihadiri oleh kurang lebih 350 peserta yang memiliki background yang berbeda-beda seperti: mahasiswa, dokter umum, dokter spesialis, perawat, staff, dan orang tua mahasiswa.(*)
Toni di jadwalkan untuk mengikuti seminar tersebut. sebenarnya ia enggan mengikuti seminar ini. sejak 5 tahun lalu meninggalkan Jakarta,ia tidak memiliki teman dekat,ia tidak bisa dan enggan mengajak dokter lain di rs untuk menemaninya. Seminar ini pasti akan sangat membosankan, keluhnya. Tapi toni tidak dapat menghindarinya,karena Dr.reza yang mengatur seminar ini, sebagai syarat menjadi calon kepala bedah.
Toni menginap di sebuah hotel dekat acara tersebut diselenggarakan. sebuah hotel berbintang bergaya cottage. Toni menempati kamar yang menghadap ke kolam renang, sebuah pemandangan yang bagus, ia bahkan sempat untuk berenang di pagi hari untuk menyegarkan jiwa dan hasratnya, karena semalam ia memimpikan Lydia, jelas mimpi itu bukan mimpi yang biasa saja.
Seminar tersebut tidak membosankan seperti yang toni khawatirkan, karena diadakan di sebuah bioskop dengan penggambaran 3D, ia menjadi tidak terlalu bosan. Hari kedua, dengan mimpi yang sama, ia kembali berenang menjernihkan pikirannya dan mengutuk dirinya karena tidak bisa melupakan Lydia. Ketika ia sampai di symposium, ia melihat sosok yang sangat dia kenali, seseorang yang selama 2 hari ini selalu hadir di mimpinya.
Lydia berdiri di pintu masuk studio. ia sedang berbicara dengan salah satu peserta seminar di sana, ia mengenakan white peplum dress,yang membungkus erat lekuk tubuhnya dari atas sampai lutut. Toni menelan ludahnya dan mengutuk dirinya kenapa ia harus melihatnya hari ini, rasanya ia ingin menyeret Lydia ke sudut sepi di dalam gedung ini, menciumnya dengan panas dan melucuti pakaiannya.
Toni menatapnya tajam, dan Lydia menoleh melihatnya lalu tersenyum seperti penyihir cantik padanya. dress itu berpotongan v-neck menonjolkan kulit halus leher dan tulang selangkanya,dan kain putih yang menempel dengan sempurna di atas payudara yang luar biasa itu,dress itu adalah sebuah kutukan,surga dan neraka terbungkus dalam satu paket nikmat. Tepian roknya jatuh tepat di bawah lututnya,membungkus bokong indahnya dan itu adalah pemandangan terseksi yang pernah di dilhatnya sepanjang seminar ini dan yang membuatnya keras sepanjang hari.
Lydia duduk 2 baris di depannya, rambut pendek bob lurusnya membuat akses pemandangan lehernya yang sempurna itu semakin membuat toni mabuk. Toni meninggalkan ruangan di tengah seminar untuk ke kamar kecil. Lydia melihatnya ketika toni keluar dari ruangan. Toni membasuh wajahnya berkali-kali, ia melihat kebawah, dirinya sangat keras saat ini, berdenyut-denyut hingga membuat kepalanya sakit. Ketika ia keluar dari pintu kamar mandi, Lydia menunggunya di luar, berdiri degan seksi seakan siap untuk di tunggangi di dalam bilik wc.
"hai.." sapanya,seakan tanpa dosa karena telah membuat toni uring-uringan
"apa yang kau lakukan disini? Dr.reza tidak mengatakan kau akan ikut seminar ini"
"aku kemari,untuk bertemu denganmu" senyumnya. Jantung toni berdebar,tubuhnya berdenyut,ia berusaha mengendalikan pikirannya. Toni menariknya kedalam sebuah bilik wc dan menguncinya. Lydia tersenyum melihat toni mengunci pintu tersebut
![](https://img.wattpad.com/cover/290297263-288-k617355.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SUNFLOWER
RomanceToni seorang General Surgeon handal di Malaysia. Ia terpaksa kembali ke Indonesia karena 3 tahun lalu ia menentang RS tempatnya bekerja yang mengakibatkan karirnya di hambat di sana. Lydia adalah dokter Penyakit Dalam di sebuah RS terkenal di Jakart...