Bab 4

1K 117 94
                                    

Eunjung terpaku saat melihat pria yang baru saja di temuinya tadi siang kini berada di depannya. Sijin datang ke apartement Eunjung tanpa memberi tahunya bahkan dari mana dia tau alamatnya pun Eunjung tak tau.

"Sedang apa kau disini?" Eunjung membelalakan matanya.

Pria itu tidak menjawab, pandangannya menelusuri setiap inch bagian tubuh Eunjung dari ujung kaki ke ujung kepala. Wanita itu tampaknya sudah bersiap untuk tidur.

"Waaah, kau selalu cantik seperti ini setiap mau tidur? Tapi bukankah gaun tidur mu terlalu tipis untuk musim gugur?" protes Sijin, meski begitu Sijin akui wanita itu selalu cantik bahkan tanpa riasan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Waaah, kau selalu cantik seperti ini setiap mau tidur? Tapi bukankah gaun tidur mu terlalu tipis untuk musim gugur?" protes Sijin, meski begitu Sijin akui wanita itu selalu cantik bahkan tanpa riasan. Dia bahkan sudah mengganti pakaiannya, gaun berbahan sutra itu membuat Sijin membayangkan yang bukan-bukan. Bagaimana bisa wanita itu tampak panas padahal bajunya cukup tertutup.

Selama ini tidak pernah ada tamu pria yang datang malam-malam, jadi Eunjung tidak pernah mempedulikan penampilannya.

"Jangan mengalihkan, kenapa kau bisa berada disini?"

"Izinkan aku masuk terlebih dahulu" sebelum Eunjung mengizinkan, pria itu sudah masuk.

"YA!"

Pria itu kembali mengabaikan Eunjung dan malah mendudukan dirinya di sofa

Apartemen Eunjung terkesan lebih sederhana dan manis. Kombinasi warna beige, putih, dan cedar yang unik.

"Tempat mu sangat nyaman, aku jadi ingin tinggal disini" komentar Sijin menatap sekeliling

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tempat mu sangat nyaman, aku jadi ingin tinggal disini" komentar Sijin menatap sekeliling.

"Berhentilah basa-basi dan katakan apa tujuan mu?"

Sijin berdiri kemudian mengambil sesuatu dari dalam paper bag yang dirinya bawa.

"Tujuan ku untuk mengembalikan ini" Sijin memakaikan baret yang di pakai Eunjung saat mereka pertama kali bertemu. "Kau meninggalkannya di hotel"

"Kau jauh-jauh hanya untuk mengembalikan ini?" Eunjung mengambil benda itu dari atas kepalanya.

"Eoh, dan tentu karena aku merindukanmu juga"

Allegro [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang