Eunjung duduk di depan cermin sambil bersenandung membuat kedua sahabatnya kebingungan. Setelah acara minum-minum dan tentunya sesi curahan hati semalaman, hanya Eunjung yang bangun pagi buta dan sudah berdandan rapi.
"Ya! Jam berapa sekarang? Kenapa kau sudah mandi?" Yooyoung menggusak matanya malas, kepalanya sedikit pengar sisa semalam.
"Sudah ku katakan aku akan pergi dengan Sijin"
"Kalian mau kemana?" Jiyeon menguap masih dengan matanya yang tertutup.
"Entahlah dia tak memberitahuku"
"Eunjung-a, kau yakin baik-baik saja dengan tanggapan mereka terhadapmu?" tanya Yooyoung khawatir,dia sebagai sahabat Eunjung merasa sedih melihat banyaknya komentar kebencian tentang wanita itu. Siapa mereka yang berhak menghakimi kehidupan Eunjung? Masalah keluarga dan ayah tirinya yang jahat, apakah Eunjung punya pilihan akan itu? Bukan dia yang menginginkan semuanya.
"Aku memutuskan untuk tak ambil pusing, kau tak perlu khawatir" Eunjung mengacak puncak kepala Yooyoung.
"Mereka harus tau seberapa baiknya dirimu" Yooyoung memeluk perut Eunjung menyalurkan kasih sayangnya.
"Eunjung-a, bila ada yang berani menyakitimu aku siap untuk menjambak mereka" Jiyeon ikut bergabung bersama kedua sahabatnya.
"Saranghae chinguyaaa" Eunjung mengeratkan pelukannya.
"Tapi, mengapa gaya berpakaianmu sangat tak biasa?" Jiyeon melihat Eunjung dari atas sampai bawah, wanita itu hanya tersenyum pongah.
Eunjung melanjutkan berdandan di depan cermin, sedangkan Jiyeon dan Yooyoung masih bermalas-malasan di atas kasur sambil bermain ponsel masing-masing
"Eunjung-a!!" Teriak Yooyoung tiba-tiba.
"Wae?"
"Kau harus melihat ini"
Yooyoung menarik tangan Jiyeon dan mengajaknya ke depan TV. Jiyeon yang penasaran ikut turun dari kasur.
Yooyoung menyalakan TV yang tersambung dengan internet, segera dia membuka Youtube, tanpa memerlukan proses pencarian sebuah music video berdurasi 3 menit sudah muncul dan menjadi trending nomor satu.
Video berjudul Allegro oleh Yoo Sijin telah di tonton oleh 1.2 juta orang hanya dalam waktu tiga puluh menit. Video itu di rilis langsung oleh agensi Sijin.
"Yoksi, Yoo Sijin" komentar Jiyeon terkagum.
Bagian pertama adalah pesan yang di tulis oleh pria itu
'난 항상 그녀를 들여다보는 해바라기일 뿐이야, 내 태양'
[Aku hanya bunga matahari yang selalu mengarah padanya, mentariku]Dilanjutkan dengan dentingan piano khas pembawaan Sijin, sebuah alunan musik terdengar menyentuh sampai ke relung hati. Eunjung yakin Sijin menciptakan instrumen itu sendiri. Alunan musik syahdu yang begitu dalam, siapapun akan terhanyut olehnya. Tanpa nyanyian tanpa kata-kata sudah membuat siapapun merasakan pesan cinta yang tersirat didalamnya. Sayup-sayup terdengar suara Carillon, alat musik yang membuat pertemuan tak terduga mereka menjadi seperti ini. Hati Eunjung bergetar, rasa rindu pada kakeknya dan rasa cintanya pada Sijin seolah melebur jadi satu. Instrumen itu menghangatkan hatinya, hingga sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Belum lagi dengan beberapa potret foto Eunjung, yang menampilkan bagaimana cantiknya wanita itu, bukan hanya cantik fisik tapi juga hatinya. Eunjung tak pernah tau Sijin banyak menyimpan fotonya. Dia pun bahkan tak pernah tau pria itu menyiapkan semua ini. Eunjung hanya bisa menitihkan air mata. Mengingat kembali bagaimana mereka bertemu, bagaimana perjalan cinta mereka dan bagaimana mereka berakhir sekarang. Pertemuan tak sengaja yang menjadian kedua insan itu menyatu. Takdir, sebuah takdir yang tak akan pernah Eunjung hindari lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Allegro [END]
RomanceCerita lain dari Sijin x Eunjung Sama sekali gak ada sangkut pautnya sama cerita mereka di drama masing-masing