Happy Reading!
🔥"Kenapa mereka semua jahat sekali?" Sakura mengusap ujung matanya. Dengan wajah merah sempurna, ia menatap pantulan dirinya pada cermin. "Mereka pasti sengaja melakukan ini padaku."
Gadis berambut merah muda itu menyilangkan kedua tangannya di depan dada. "Aku tidak mungkin keluar dengan pakaian seperti ini."
Sakura terlihat frustrasi dengan gaun tidur yang ia pakai. Bagaimana tidak, gaun tidur yang ia pakai cukup menantang, dan tentunya akan membangunkan hasrat seorang pria jika melihatnya.
Model gaun tidur yang Sakura pakai, berwarna hitam transparan, bertali spaghetti pada kedua bahunya, belahan dada gaun tersebut sangat rendah, dan panjangnya pun hanya sejengkal dari pangkal paha. Dan parahnya, ia hanya mengenakan celana dalam tipis di balik gaun itu. Jadi, bagaimana mungkin tidak frustrasi?
"Hueeee! Aku akan sangat malu jika Sasuke-kun melihat ini!" pekik Sakura dengan kecilnya.
Pandangan Sakura beralih ke arah lain, mencoba untuk mencari apa saja yang bisa ia pakai untuk menutupi gaun tidur yang ia pakai, dan kedua matanya berkaca-kaca, lantaran hanya mendapati handuk, bathrobe, dan setelan piama pria——untuk Sasuke kenakan.
Dengan cepat, Sakura berjalan, kemudian mengambil bathrobe, lalu mengenakannya. "Lebih baik aku memakai ini saja."
Setelah memakai bathrobe, Sakura kembali menatap cermin, dan ia tersenyum. "Setidaknya jauh lebih baik daripada tadi," desahnya lega.
Merasa tidak ada masalah pada penampilannya, Sakura menghela napas panjang, kemudian berjalan ke arah pintu keluar. Dengan jantung yang berdebar, ia meraih knop pintu, lalu membukanya.
"Sakura ... Sakura ... tenanglah. Waktu akan cepat berlalu kalau kau menikmatinya," batin Sakura, ia melihat keadaan luar kamar mandi dari celah pintu, dan ia merasa lega, saat tidak mendapati Sasuke.
Karena tidak ingin membuang-buang waktu, Sakura segera keluar dari kamar mandi, lalu berjalan ke arah ranjang berada. Ia mencengkeram kerah bathrobenya, kemudian mengedarkan pandangannya ke segala arah. "Sasuke-kun di mana, ya?" gumamnya.
Langkah Sakura terhenti, saat melihat pintu balkon terbuka. Embusan angin malam masuk dari sana, sehingga membuat tirai jendela sedikit melambai-lambai. Tanpa sadar, ia pun melangkah ke arah sana. Dan begitu sampai, ia mendapati Sasuke sedang berdiri di depan pembatas balkon. "S-Sasuke-kun," panggilnya refleks.
Sontak Sasuke menolehkan kepalanya, dan menatap Sakura dengan raut tanpa ekspresi. "Hn."
Wajah Sakura terasa panas, dan ia menyatukan kedua tangannya di depan dada. "A-aku sudah menyiapkan air untukmu," cicitnya.
Sasuke berbalik, kemudian melangkah ke arah pintu balkon. "Aa."
Dengan cepat, Sakura menyingkir dari pintu balkon. Ia menatap Sasuke yang melewatinya, dan merasa ada yang aneh. "Kenapa Sasuke-kun terlihat tidak peduli? Dia tetap menunjukkan raut tanpa ekspresinya," batinnya sedih.
Begitu Sasuke masuk ke dalam kamar mandi, Sakura menutup pintu balkon, lalu berjalan ke arah ranjang. Dengan raut sendu, ia mendudukkan dirinya pada tepi ranjang. "Apakah sebenarnya Sasuke-kun tidak menginginkan pernikahan ini?" tanyanya dalam hati.
Terlalu larut dengan apa yang ia pikirkan, Sakura tidak menyadari waktu berlalu dengan begitu cepat, ia juga tidak sadar ketika Sasuke keluar dari kamar mandi dengan balutan piama berwarna abu-abu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Conquer SEME Husband [END]
Romance[21+ IN SAVERAL CHAPTER]⚠️ "Kupikir kau akan menjadi budak ranjang Sasuke." "Hiks. Aku juga berharap menjadi budak ranjangnya, Ino." Bagaimana tanggapanmu, jika kau berhasil menikahi laki-laki yang kau cintai? Apa kau akan menunjukkan perasaan bahag...