Seme Husband 3

2K 274 30
                                    

Happy Reading!
🔥




Tokyo, 08:20 AM.

Di depan cermin besar, Sakura merapikan tatanan rambut merah mudanya yang ia biarkan tergerai. Rona merah tampak menghiasi kedua pipi ranumnya, dengan jantung yang berdebar tak karuan.

"Apa yang harus kulakukan saat bertemu Sasuke-kun nanti, ya?" gumam Sakura dengan raut malu-malunya. Dengan serius, ia kembali meneliti penampilannya. "Apakah penampilanku sudah bagus?" tanyanya pada dirinya sendiri.

Saat ini, Sakura mengenakan dress berwarna merah tua selutut yang sederhana. Ia tidak tahu seperti apa selera Sasuke, dan tidak ingin membuat bungsu Uchiha itu risi jika ia berpenampilan mencolok. Ia juga hanya menggunakan bedak dan pelembab bibir saja.

Dengan pelan, Sakura memutar tubuhnya, lalu mengulas senyum manis. "Aku tidak boleh mengacaukan kencan pertamaku dengan Sasuke-kun."

Tok Tok Tok

Sakura mengalihkan pandangannya ke arah pintu. "Haik?" sahutnya, hingga pintu kamarnya terbuka, dan kepala Mebuki menyembul masuk.

"Sayang, Sasuke sudah datang," kata Mebuki, ia memasuki kamar Sakura, lalu memerhatikan penampilan putri semata wayangnya itu. "Hmmm. Putri okaa-san sangat cantik."

Mendengar itu, Sakura hanya bisa tersenyum malu. "B-benarkah?"

Tanpa ragu, Mebuki mengangguk. "Ya. Sangat cantik. Okaa-san yakin, Sasuke akan terpukau dengan penampilanmu."

"Hihi. Arigatou, Okaa-san."

"Sudah, cepatlah turun, dan temui Sasuke di ruang tamu. Ah, periksa tasmu lagi, jangan lupa untuk membawa bedak dan lipstik," tutur Mebuki.

Kedua alis Sakura menyatu. "Untuk apa, Okaa-san?"

Mebuki berjalan ke arah meja rias Sakura, kemudian mengambil bedak dan lipstik putrinya itu. "Bukankah kau akan kencan hari ini? Kalian pasti akan menghabiskan waktu seharian, dan tentu saja akan membuat wajahmu kusut."

Sakura menangkup kedua pipinya sendiri. "Tapi, Okaa-san—"

"Sudah ...," sela Mebuki, ia memberikan bedak dan lipstik kepada Sakura, "Sasuke sudah menunggumu. Cepatlah."

"U-umm, baiklah." Sakura memasukkan bedak dan lipstik yang diberikan Mebuki ke dalam tasnya. "Okaa-san, penampilanku sudah bagus, 'kan?" tanyanya.

"Sudah, jangan khawatir."

"Umm." Sakura mengangguk, kemudian berjalan ke arah pintu kamarnya. Setelah menarik napas dalam-dalam, lalu mengehembuskannya dengan pelan, ia keluar.

Jantung Sakura semakin berdetak cepat saat menuruni anak tangga. "Kenapa aku seperti habis berlari puluhan kilo meter, uuuh," keluhnya.

Begitu sampai di lantai bawah, Sakura langsung menuju ruang tamu, dan tanpa sadar ia menahan napasnya saat melihat Sasuke sedang duduk di sofa. Wajahnya merona, terpukau dengan penampilan Sasuke yang menawan dengan kemeja biru dongker, celana jeans hitam, dan sepatu kets berwarna putih.

"Gawat, kenapa jantungku terus berdebar seperti ini?" tanya Sakura dalam hati.

Seolah tahu orang yang ditunggu sudah datang, Sasuke menolehkan kepalanya ke arah Sakura. Dengan raut tanpa ekspresi, ia berdiri, kemudian mendekati gadis yang akan menjadi istrinya itu. "Sudah siap?" tanyanya.

Bagai terkena sihir, Sakura hanya menatap wajah Sasuke dengan wajah merah, tidak mampu untuk menjawab. Melihat itu, Sasuke tampak memiringkan kepalanya sedikit. "Doushita (ada apa)?" tanya bungsu Uchiha itu.

Conquer SEME Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang