Happy Reading!
💜Suasana di ruang tamu keluarga Haruno, berubah menjadi tegang. Pertanyaan yang diajukan oleh Fugaku, membuat semua orang yang ada di sana, menunjukkan raut wajah yang berbeda-beda; terkejut, bingung, bosan, dan kesal.
"Fugaku-san? Kau tidak bermaksud menjual kedua putramu padaku, 'kan?" tanya Kizashi, mencairkan suasana.
Seketika Fugaku tertawa pelan. "Hahahaha. Tentu saja tidak, Kizashi-san. Aku hanya bercanda," kekehnya.
Tanpa sadar, Itachi menghela napas, tak terbayang jika Fugaku benar-benar mempromosikan dirinya untuk menjadi calon suami putri Kizashi, seluruh hatinya sudah ia berikan pada kekasihnya, ia tidak bisa melirik perempuan lain.
"Hahaha. Semua yang ada di sini tahu, jika Sakura sangat dekat dengan Sasuke sejak kecil. Bukan begitu, Sakura?" tanya Fugaku, menatap Sakura penuh arti.
Sakura yang sejak tadi memerhatikan, mengulas senyum kaku, rona merah menjalari kedua pipi ranumnya, dan ia memainkan kedua ibu jarinya dengan gugup. "A-aku ... a-aku tidak ingat."
"Ara-ara. Jangan berbohong, Sayang. Bukankah semenjak keluarga Uchiha pindah ke Amerika, yang selalu kau tanyakan adalah kabar Sasuke?" tanya Mebuki, ia mengelus kepala putrinya dengan lembut. "Okaa-san masih ingat, kau selalu saja merengek ... menyuruh okaa-san ataupun otou-san untuk menghubungi Fugaku-san, agar bisa tahu apakah Sasuke sehat di Amerika."
Rona merah semakin pekat di wajah Sakura, ia menatap Mebuki. "Okaaa-saaaaan!" rajuknya malu.
"Tidak perlu malu, Sakura. Jika kau memang menyukai Sasuke, katakan saja. Tapi, jika kau ternyata menyukai orang lain, aku tidak akan memaksamu," kata Fugaku dengan bijak.
Itachi melirik Sasuke, ia tidak bisa melihat bagaimana ekspresi adiknya itu, karena kepalanya yang menunduk dalam. Ia tak merasa heran dengan apa yang dikatakan Fugaku, mengingat ayahnya itu selalu memberikan perintah untuknya maupun Sasuke, tanpa meminta persetujuan terlebih dahulu. Ia dan Sasuke seolah seperti bidak caturnya, yang harus menuruti apa yang Fugaku perintahkan.
Namun, dari semua yang Fugaku lakukan, semuanya demi kepentingannya dan Sasuke, ia tahu itu. Tanpa adanya pendamping, Fugaku berusaha menjadi single parent yang terbaik untuk anak-anaknya——tentunya dengan cara pria itu sendiri.
"A-aku." Sakura melirik ke arah Sasuke, rasanya sangat memalukan jika ia menyatakan apa yang ia rasakan di depan orangnya secara langsung. Kedua mata zamrudnya beralih ke arah Fugaku. "O-Oji-san, kenapa tidak bertanya pada Sasuke-k-kun juga?" tanyanya.
Fugaku menoleh ke arah Sasuke. "Sasuke? Kau mau menikah dengan Sakura?" tanyanya.
Kepala Sasuke terangkat, memperlihatkan raut wajah yang ia tunjukkan——datar. Ia menatap Sakura, kemudian beralih pada Fugaku. Bibirnya terkatup rapat, tak segera menjawab pertanyaan ayahnya itu, membuat semua orang yang ada di sana memerhatikannya dengan raut bingung.
Sakura menatap Sasuke dengan harap-harap cemas, takut jika Sasuke tidak mau menerima perjodohan ini. Walaupun mereka pernah dekat di waktu kecil, tetapi sudah bertahun-tahun mereka tidak pernah bertemu lagi. Dan lagi, belum tentu Sasuke masih menyimpan memori masa kecilnya.
"Jika Sakura juga bersedia," kata Sasuke, setelah lama terdiam.
Sontak Sakura mengerjapkan kedua matanya, tak percaya dengan apa yang ia dengar. Walaupun Sasuke tak segera menjawabnya dengan benar, tetapi ia paham apa maksudnya. Kini, semua tatapan tertuju padanya, membuatnya mengulum bibir bawahnya dengan wajah memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Conquer SEME Husband [END]
Romance[21+ IN SAVERAL CHAPTER]⚠️ "Kupikir kau akan menjadi budak ranjang Sasuke." "Hiks. Aku juga berharap menjadi budak ranjangnya, Ino." Bagaimana tanggapanmu, jika kau berhasil menikahi laki-laki yang kau cintai? Apa kau akan menunjukkan perasaan bahag...