1. Bertemu

774 74 7
                                    

∆ HAPPY READING ∆

"NANON!!" Suara teriakan Tay - Ayah Nanon, melengkung begitu keras. Nanon yang sedang duduk di sofa sambil memainkan hp nya dengan reflek langsung menutup telinganya. Nanon melirik ke arah sang ayah sinis.

Tay yang sudah berdiri di hadapan Nanon melirik sang anak dengan sinis. "Kamu apakan kucing papa hah?!" Lelaki paruh baya itu menenteng kandang kucing yang sudah kosong tanpa isi.

Nanon menghembuskan napasnya panjang, ia sudah menduga ayahnya pasti mengomel. Nanon tak berniat menjawab pertanyaan sang ayah. "Nanon?! Jawab papa!" Tay sungguh sudah seperti emak-emak. Nanon sempat berpikir, mamanya dapat suami modelan begini dari mana?

"Nanon lepasin, Yah."

"Hah?! Kan papa sudah bilang, jangan di lepas dari kandang!"

"Kasian."

"Kasian-kasian, kamu gak inget dulu Ayah biarin itu kucing berkeliaran, seminggu kemudian dia ngehamili 5 kucing tetangga hah?!"

"Hm." Nanon berdiri dari sofa dan berjalan ke luar rumah. Tay yang melihatnya sungguh di buat kesal. Nanon itu irit bicara. Entah keturunan dari mana dia. Perasaan dia dan istrinya bukan tipikal orang yang cuek. Tay sempat berpikir, bahwa dulu waktu bayi Nanon tertukar.

Tay hanya memandang sang anak keluar dari rumah, tak lama pundaknya di sentuh sang istri. "Kenapa lagi?" Tanya perempuan cantik yang berstatus sebagai istrinya itu.

"Biasalah anak itu, New. Aku sempat berpikir dia bukan anak kandung kita."

"Huss, gak boleh gitu. Udah biarin aja, ayo makan siang. Tadi Frank ngechat pengen vidcall katanya kangen."

Newwiee, istri Tay, ah maksudnya suami. Nanon memang lahir dari sosok laki-laki yang mempunyai rahim. Laki-laki yang masih kelihatan muda dan cantik di umurnya yang sekarang.

Walaupun kedua orangtuanya termasuk pasangan gay, nanon tidak mempermasalahkannya. Dirinya pun tidak pernah malu atas hal ini.

***
Nanon mengendarai motornya perlahan. Tujuannya kali ini adalah rumah Ohm. Namun, saat di tengah perjalanan hp nya berbunyi. Ia pun menghentikan motornya di pinggir jalan.

Nanon terkejut saat mendengar kabar bahwa sang kekasih mengalami kecelakaan. Lelaki itu mengumpat. Tadi pagi, kekasihnya ijin kepada dia untuk pergi ke toko buku. Saat Nanon menawarkan diri mengantar, kekasihnya langsung menolak dengan alasan. "Aku bisa sendiri, Nanon."

Nanon langsung memutar balik motornya dan bergegas ke rumah sakit yang di beri tau oleh ibu kekasihnya.

Pikiran Nanon kalut, ia tak fokus. Tiba-tiba saja ada seseorang yang ingin menyebrang. Nanon membulatkan matanya kaget, dan langsung mengerem mendadak.

"Aaaaaa,"

Orang itu terserempet Nanon dan terjatuh di aspal. Untung saja kondisi jalan sepi. Tadi Nanon memang tak memilih lewat jalan raya. Ia bertujuan agar lebih cepat sampai di rumah sakit.

Nanon yang melihat itu langsung saja turun dari motornya dan menghampiri orang itu. "Lo gapapa?" Tanyanya ketika orang itu masih sibuk memegangi dan meniup-niup lengannya.

Orang itu melirik sinis ke arah Nanon, "Lo ga punya mata?"

"Sini gue bantu," Ujar Nanon ketika melihat orang itu berusaha berdiri.

"Gak usah."

"Sorry, gue ga sengaja nabrak lo."

"Makanya kalo punya mata tuh di pake buat ngeliat. Bukan cuma buat pajangan." Ujar orang itu sinis, dan kemudian langsung pergi.

Terlalu Rumit || NamonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang