15. Pantai

233 44 8
                                    

∆ HAPPY READING ∆

"Yang ini aja mba," Nanon menunjuk ke arah salah satu jam tangan yang kini di hadapannya. Lelaki itu mengeluarkan kartu ATM yang ada di dompetnya dan hendak membayar.

Nanon memperhatikan Chimon yang kini tengah menatap jam tangan ada ada di dalam kaca. "Lo suka?"

"Hah? Eh? Engga kok." Ujar Chimon terkejut. Bagaimana tidak, sedang asik mengamati tiba-tiba di tanya. Lelaki mungil itu tampak memperhatikan jam tangan itu kembali.

"Sama yang itu sekalian mba," Ujar Nanon menunjuk ke arah jam tangan yang sedari tadi Chimon amati. "Eh? Kok di beli?"

Nanon tak mempedulikan Chimon yang bertanya. Membuat dua wanita yang bekerja di sana terkekeh pelan melihat wajah Chimon yang bingung.

"Ini kak, terimakasih dan sampai jumpa kembali." Ujarnya ramah sambil memberikan dua tas dan kartu ATM milik Nanon.

"Ngomong-ngomong, pacarnya lucu ya kak." Ujar wanita yang satunya sambil terkekeh geli. Nanon tersenyum singkat lalu berjalan ke arah mobilnya tanpa mengajak Chimon.

"Eh tunggu!" Teriak lelaki mungil itu. Ah, Chimon. Kenapa seperti seorang anak kecil???!!

"Mereka cocok ya," Ujar mba-mba yang tadi melayani mereka dan di angguki temannya.

.
.

"Woahh pantai!! Aku udah lama ga ke pantai." Chimon berteriak cukup keras sambil berlarian di tepi pantai. Lelaki mungil itu tampak begitu bahagia.

"Nanonnnnn aaaaaaa kok tau sih aku lagi pengen ke pantai." Ucapnya kembali sambil loncat-loncat di air.

Sedangkan Nanon yang melihatnya hanya menggelengkan kepala pelan sambil berjalan mendekat. "Awas jatoh!" Seru Nanon ketika melihat Chimon yang semakin tinggi meloncat.

Byurrr byurrr

Chimon menyipratkan air ke arah Nanon. Dengan reflek Nanon menutupi dirinya sendiri. "Mon! Basah, jangan gitu."

"Hahaha biarin aja," Chimon tak mendengarkan ucapan Nanon. Lelaki mungil itu malah semakin bersemangat untuk membuat Nanon basah.

"Ohh mau main ciprat-cipratan ya?" Nanon mengangkat sebelah alisnya. "Oke kalo itu mau lo." Nanon berjalan ke arah air.

Byurrr byurr byurr

"Aaaaa Nanon jangan banyak-banyak, masuk ke mulut. Blueehh asinnn." Chimon mengelap lidahnya dengan pakaiannya sendiri. Nanon terkekeh. Ia kembali menyirati Chimon yang masih sibuk dengan lidahnya.

"Aaaa tunggu-tunggu!! Aku belum siap ihh. Curang!!" Ujar Chimon tak terima. "Nih rasain pokoknya, nih, nihh." Chimon terus menyirati lelaki itu tak peduli dirinya juga ikut basah.

"HAHAHAHA." Mereka tampak tertawa bersama. Bermain air memang menyenangkan.

Chimon berjalan mendekat ke arah Nanon. Ia mempunyai ide yang menurutnya bagus. "Non, liat itu!!" Ujarnya sambil menunjuk ke arah kiri. Dengan mudahnya Nanon menurut, "Mana? Ada apa?"

"Ada . . ." Chimon tampak bersiap-siap untuk mendorong lelaki di sebelahnya ini agar terjatuh dan . . .

Byurrr

Benar. Seorang lelaki tampak jatuh ke laut hingga membuat seluruh pakaiannya basah kuyup.

"Huwaaaaa!!" Seru Chimon ketika dirinya lah yang malah jatuh. Nanon yang melihat kejadian itu pun tertawa terbahak-bahak melihat tingkah konyol lelaki manis itu.

Tadi saat ingin mendorong lengan Nanon, lelaki itu lebih dahulu berbalik dan karena tubuh Chimon tak seimbang maka dari itu dia langsung kehilangan keseimbangannya.

Terlalu Rumit || NamonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang