4. Grup Chat

283 51 9
                                    

"Ini kelompoknya sudah saya bagi. Tidak ada kata protes. Kalian harus setuju. Lily ini kamu saja yang bacakan."

Mendengar namanya di panggil, Lily pun dengan segera berdiri dan mengambil kertas yang di bawa Bu Ladda.

Kringgg

Bel istirahat pun terdengar. Dengan segera siswa dan siswi membereskan peralatan tulisnya. "Kalau begitu saya permisi. Silahkan istirahat. Ingat! Tugas di kumpulkan minggu depan." Ujar Bu Ladda sebelum pergi.

Seketika kelas menjadi ramai mengerumuni meja Lily untuk melihat dengan siapa kelompok mereka.
"Ahh akhirnya tu orang pergi juga." Ssing meregangkan kedua tangannya.

"DIAM! NANTI GUE BACAIN. JANGAN PADA DI SINI SEMUA! PENGAP WOY!!" Geram Lily. Bagaimana tidak, mejanya kini sudah seperti pasar saja.

"Jangan marah-marah dong cantik, nanti cantiknya ilang loh." Drake malah menggoda Lily membuat sang empu meliriknya sinis.

"Awh." Rings Chimon karena tak sengaja tangannya tersenggol oleh kerumunan tadi. "Lo gapapa?" Ujar Lily khawatir. Chimon mengangguk. "Gapapa kok."

"Bacain woyy Ly, mau makan nih buru." Lily mendengus pelan.

***
"Itu yang satu kelompok sama lu anak baru ya, Non?" Tanya Ohm penasaran. Ia memang baru sadar jika ada anak baru di kelasnya.

"Iya we, imut banget kan." Ujar Ssing.

"Si Jj aja melototin dia mulu." Ujar Aj sambil terkekeh.

"Ye! Lu juga kali."

"Nasib si Nanon jelek banget ya udah satu kelompok sama Lily si cewek judes, di tambah sama si Ssing. HAHAH." Aj tertawa mengejek.

"Yee, ga sepenuhnya jelek. Kan ada si dedek emesh anak baru Chimon." Bantah Ssing.

"Oh jadi lu ngaku pembawa kejelekan?" Kekeh Apon.

"Sadar diri dia, Pon. Haha." Timpal Ohm. Bukannya marah, Ssing malah ikut tertawa.

"Senyum dikit napa, Non. Muka galak banget." Sindir Jj. Nanon melirik tak minat. Tak lama ibu kantin membawakan makanan pesanan mereka.

"Nanoon." Chimon berlari kecil menghampiri lelaki itu. Nanon berhenti dan menatap ke arah Chimon gemas. Ah, lelaki mungil itu memang menggemaskan.

"Kenapa?" Tanyanya ketika Chimon sudah berdiri di depannya.

"Mau ngerjain tugasnya kapan? Kata Lily di suruh nanya kamu."

"Gue gabisa kalo nanti."

"Bisanya kapan?"

"Terserah,"

"Em . . . Gimana kalo hari minggu aja?"

"Boleh, nanti gue bilang ke Ssing."

"Dih katanya mau ke toilet malah pacaran." Sindir Ssing yang tiba-tiba datang bersama yang lainnya.

"Eh? Engga kok, tadi aku cuma nanya kerja kelompok. Oh iya, Ssing kerja kelompoknya hari Minggu ya. Nanti tempatnya kita bahas lagi. Aku duluan ya udah di tungguin Drake. Dadahh." Chimon dengan segera pergi dari sana membuat sekelompok lelaki di sana menatapnya heran.

"Lucu banget anjirr."

"Gemesin banget tetangga gue."

***
Nanon masuk ke dalam rumahnya. Ia melirik ke arah ruang keluarga. Di sana ada Tay, Newwiee, dan juga Pluem-Abangnya.

Mereka terlihat sangat saling menyayangi. Apalagi Tay. Lelaki itu terlihat sangat sayang dengan Pluem.

"Nanon, sini duduk dulu. Abang kamu baru pulang." Ujar Newwiee ketika melihat anak bungsunya. Nanon berjalan mendekat.

Terlalu Rumit || NamonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang