HAPPY READING
Di kediaman keluarga Vihokratana tampak ramai. Kedua Kakak Nanon sedari tadi terus meminta ijin untuk pergi liburan bersama. Namun tolakan lah yang selalu mereka dapat. Nanon hanya duduk terdiam memandangi perdebatan mereka.
"Yah, Pluem mohon. Ayolah liburan bareng gitu. Kan jarang-jarang ini."
"Ayah bilang engga ya engga. Lagian Frank juga kan sekolah." Tay terus menolak. Tapi, bukan Pluem dan Frank namanya jika langsung mengalah.
"Ya kan Frank bisa ijin. Kalo engga nanti ambil hari sabtu sama minggu, ya gak bang?" Ujar Frank dan langsung mendapat anggukan dari Pluem. "Iya, yah. Kan bisa itu mah gampang."
"Iya Tay, bener kata Pluem sama Frank, mereka juga butuh liburan." Newwiee ikut menimpali. Menurutnya ide dari kedua anaknya tidak buruk.
Tay terlihat menghela nafasnya, "Aku bilang engga ya engga. Kalo mau liburan nunggu liburan panjang baru pergi." Putus Tay yang langsung melangkah pergi.
"Yah gagal rencana kita bang," Ujar Frank lirih yang hanya bisa di dengar oleh Pluem. "Gapapa, nanti pikir cara yang lain." Jawab Pluem lirih juga.
"Pa, bantu bujuk ayah dong." Frank mengambil tangan kanan Newwiee. Newwiee tersenyum lalu mengusap rambut putranya sayang, "Susah dek, kaya kamu ga tau gimana sifat ayahmu." Newwiee melepaskan tangannya dari anaknya lalu beranjak dari sana.
Frank dan Pluem menghela nafasnya kasar, lalu mereka berjalan ke arah Nanon yang duduk di sofa. Mereka berdua duduk di kanan dan kiri Nanon sehingga membuat lelaki itu berada di posisi tengah.
"Non,"
"Hm?"
"Pengen liburan gak?"
"Engga."
"Kenapa?"
"Males."
"Dih punya kembaran gini amat." Kesal Frank. Nanon tak menanggapinya. Mereka diam sesaat sebelum suara Nanon kembali terdengar. "Gue mau nanya."
"Nanya apa dek?"
"Kalian pernah jatuh cinta sama dua orang sekaligus?" Pertanyaan Nanon membuat kakak dan kembarannya menatapnya menyelidik. "Maksud gue tuh-"
"Lo selingkuh dari Prim?" Dengan cepat Frank memotong ucapan kembarannya itu. "Engga."
"Lah terus?"
"Ya gue kek nyaman gitu sama orang lain. Setiap liat dia senyum ataupun ketawa, hati gue rasanya adem."
"Dia bukan Prim?"
"Bukan."
"Satu sekolah sama kita?"
"Iya."
"Siapa sih?"
"Ck, gue nanya malah lu nanya orangnya."
"Ya kan gue kepo."
Pluem tak menimbrung. Ia hanya mendengarkan perdebatan kecil kedua adiknya. "Bang kasih jawaban dong."
Pluem terkekeh. Ia mengacak rambut Nanon pelan. "Kamu ngerasa nyaman sama dia? Pengen selalu deket dia? Ga suka liat dia sama orang lain?" Nanon mengangguk menjawab pertanyaan kakaknya.
"Kamu suka sama dia."
"Gak mungkin. Lagian gue udah punya Prim dan dia-"
"Dia juga udah punya pacar kan?" Potong Frank lagi. Nanon terdiam sebentar, "Iya dia udah punya pacar, dan yang lebih parahnya dia-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlalu Rumit || Namon
Teen Fiction[HIATUS] WARNING !! Cerita ini mengandung unsur BL. HOMOPHOBIC JAUH-JAUH SANA !! . Menceritakan tentang kisah percintaan masa remaja pada umumnya. Nanon Korapat, sosok lelaki yang cuek, selalu egois dan keras kepala. Lelaki itu mempunyai sang kekasi...