"𝐦𝐲𝐬𝐞𝐥𝐟" Black Clover X Reader [Slow Update]

kemana kita 2 [belum revisi]

Yoo.. para pembaca sekalian.
Saya kembali dengan tulisan ampas yang belum di revisi.
Bukan cuman tulisan yang ampas bahkan Gacha saya juga ampas. 😊

Selamat membaca
-author.

Luck pergi meninggalkan kami kami bertiga. dan sekarang asta dan noelle sedang berbicara satu sama lain, aku dapat mendengarkan bahwa mereka membicarakan tentang yuno.

"(gini amat ya nasib kalo gak punya teman sefrekuensi)"

"nee... bagaimana jika kita melanjutkan menjelajahinya , atau aku akan pergi sendiri deluan"

"oh, iya juga kalau begitu ayo kita lanjut menjelajah!  dan y/n, jangan berpergian sendirian kau bisa saja terjebak"

" bagaimana jika tidak ada orang yang mengetahui nya dan kau akan mati" asta menceramahi diriku sekarang.

"(seharusnya kau menghawatirkan dirimu sendiri astod)"

kemudian aku membalas perkataan asta tersebut dengan mengangguk saja, dan kami bertiga akhirnya pergi menjelajahi dungeon bersama.

saat kami menuruni tangga, noelle tanpa sengaja menginjak salah satu jebakan, jebakan tersebut berupa tumbuhan.

tumbuhan tersebut mulai melilit tubuh noelle. dan tanpa di sangka munculah bunga raksasa yang keluar dari air dan raksasa tersebut mengangkat noelle seolah-olah ingin memakan nya.

Ngab-ngab gitu

asta mencoba untuk menolong noelle dan menghempaskan tumbuhan yang melilit nya.

Tapi sayangnya si astod malah ikut-ikutan ke lilit juga.

aku refleks menjauh dari tumbuhan tersebut. aku mulai mengeluarkan grimoire ku dan menggunakan salah satu mantra secara acak.

"shizen no maho ; mira-" 

"oya-oya-oya! ada apa y/n-chan? kamu butuh pembal- eh!? tanaman ape tuh?" mira tiba-tiba datang tak diundang sambil memasang wajah bingung

"KAO NGAPAIN DI SINI PRET! AING KAGAK MENGGIL ELU" 

"t-tapi kan kamu ngucapin kata 'mira'"

"matte- kau itu siapa!?" -ucap asta .

*grep. 

"eh?"-mira

"eh?"- y/n

"ehhh..." -y/n, mira, asta, noelle.

akibat terlalu banyak cocot akhirnya kami bedua jadi ikutan di Hap ama tu tumbuhan.

noelle mengeluarkan grimoire nya tapi justru terlilit lagi oleh tumbuhan itu.

"Gawat!"

"lepasin tai..."