Arum : suga
Arum : kita putus aja ya?Suga yang baru saja membaca pesan itu langsung heran. Ada apa? Apa ada yang salah? Kenapa kekasihnya meminta putus?
Suga : hei
Suga : ada yang salah?
Suga : ini serius?Arum : aku serius
Suga : aku ke rumah kamu sekarang
Suga : kita perlu bicara langsungArum : udah malam..
Arum : besok aja, ya?Suga : tapi
Suga : kok kayak gini sih?
Suga : aku ada salah ya?
Suga : kalau iya, please, bilangin ke akuArum : nggak kok
Arum : gak ada yang salah
Arum : besok kita bicarain
Arum : aku mau istirahat dulu..Suga : ok
Kini Suga sedang overthinking tentang alasan mengapa mereka harus putus. Apa Suga salah? Apa karena ia terlalu bersikap cuek sehingga pacarnya sudah tidak menyukainya lagi? Ataukah Arum menyukai orang lain? Atau ia berselingkuh?
Entahlah...
Suga sendiri pusing memikirkan hal tersebut. Ia kemudian menghampiri adik sepupunya mencoba menanyakan ada apa dengan Arum.
"Oi," panggil Suga. Yang dipanggil sedang asik ngemil sembari melanjutkan tontonannya yang sempat tertunda tadi.
"Apaa? Kenapa lagi?"
"Gue diputusin."
"HAH????" Ruang tamu saat ini diisi dengan teriakan Chinta. Sebenarnya Suga sangat malas mengatakan hal ini karena ia tahu reaksi adiknya akan berlebihan.
"SERIUS LO? ANJIR EH ASTAGA. KOK BISAAAA? TERUS GIMANA? LO MAU DIPUTUSIN? ALASANNYA KENAPA? UDAH LO TANYAIN? APA GIMANA? IH GUE KOK GAK NYANGKAAAAAA????"
Seperti yang sudah ia prediksi, kalau anak satu ini akan lebay.
"Gue juga gak tau. Ya ini perlu dibicarain dulu lah," kata Suga. Dalam kepalanya sekarang ini ia masih bertanya-tanya.
"Sekarang?"
"Dia udah istirahat. Besok aja.."
"Tapi, lo sendiri mau putus?" tanya Chinta lagi.
"Hadeu. Lo kalo masih sayang sama Jimin terus dia minta putus emang lo mau?"
"ENGGAK LAH! Ih ngomongnya jangan gitu dong."
"Ya gue juga enggak anjir. Emang ada yang mau?"
"Ya gak ada. Terus jadinya gimana? Ih Arum juga gak ada cerita-ceritaaaaa. Duh Yoongi, lo gimana?" Chinta ingin mengetahui perasaan Suga karena biasa anak itu suka menyembunyikan perasaannya.
"Lebay lo ah."
"HIH YA NGAPAIN LO CERITA KE GUE KALO GITU?"
"Udah lah. Besok aja. Mungkin gue ada salah."
"Coba lo pikir. Emang lo ada salah?"
"Gak tau. Mumet pala gue."
"Duhhh. Tidur dulu gih," saran Chinta.
"Lo emang kagak takut gue tinggal tidur? Ya udah balik sana ke kamar lo," suruhnya.
"Iyaaaaa. Lo juga istirahat aja sana."
...
S
abtu
09.06Weekend ini Suga merasa tidak bersemangat, ya meskipun biasanya memang seperti itu. Namun, hari ini sangat tidak bersemangat.
Semalam ia tidak bisa tidur memikirkan alasan kenapa mereka harus putus. Sekarang ia bersiap-siap untuk pergi menemui Arum.
09.30
Hening.
Suga memberhentikan mobilnya di tepi jalan. Mereka berdua hanya menunggu satu sama lain untuk berbicara.
Suga untuk pertama kalinya menarik napas dalam lalu berkata, "Kenapa? Kenapa kita harus putus?"
"Terkait pertanyaan kamu kemarin yang apa kamu ada salah, jujur, enggak ada. Arum kini membuka mulutnya. "Kamu baik, Ga. Aku minta putus bukan karena ada cowok lain atau apapun itu. I think we need time. Kita sama-sama sibuk dan bahkan jarang banget buat komunikasi. Kamu tahu kan kalau komunikasi tuh juga bisa jadi salah satu penyebab banyak hal?"
"Tapi, kenapa? You don't love me anymore?"
"Enggak, Suga... I love you. Tapi, sekarang aku ngerasa di posisi sulit. Aku maunya kita fokus masing-masing dulu aja. Gimana ya, aku sendiri juga gak enak kadang kita gak pernah chat atau saling berkabar. Kayak kita tuh sama-sama ngegantung, Ga. Ya iya aku tahu, sebenarnya di saat seperti ini harusnya kita saling support tapi aku ngerasa sulit."
"Iya aku tau. Aku juga kadang bingung, kita ini kenapa ya kayak gini? Kayak orang gak pacaran."
"Ya.. dan menurutku mungkin kita butuh waktu dulu untuk fokus ke masing-masing. Dan aku ngerasa putus adalah keputusan terbaik sejauh ini."
"Jujur, aku sendiri gak mau putus. Tapi, aku hargain keputusan kamu."
"So?"
"Let's break up."
Arum tersenyum. Sebenarnya dia juga tidak ingin seperti ini, tapi menurutnya hal ini merupakan keputusan terbaik bagi dia ataupun Suga.
"Makasih buat semuanya, Suga. Kita masih bisa jadi teman, kan?"
"Ya.. aku juga makasih. Nice to know you."
"Last hug?" Arum sedikit menetaskan air mata.
Mereka berdua berpelukan untuk terakhir kalinya sebagai pasangan.
"Udah jangan nangis," ucap Suga sembari menepuk belakang Arum. "Aku gak bakal banyak nangis, so, kamu juga harus gitu."
Arum yang mendengar hal itu semakin menangis jadinya.
"Udah hei, it's okay. Kita beli sesuatu dulu yuk sebelum kamu pulang," ajak Suga.
Arum sendiri masih tidak bisa menghentikan air matanya yang terus mengalir sehingga ia hanya bisa mengangguk saat Suga mengajaknya.
Akhirnya mereka berdua pergi dan resmi menjadi seorang teman saja mulai hari ini. Ya, mungkin perpisahan adalah jalan terbaik untuk mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Fall In Love• [Min Yoongi]✓
Fanfic[COMPLETED] Jatuh cinta dengan seorang Min Yoongi? Kenapa tidak? started : 261117 end : 140222 ©2017, chintabangtan. cover inspired by @suvinism