empatpuluh

55 1 0
                                    

Kisah Arum dan Suga berakhir sampai di sini. Mereka kini jalan masing-masing. Suga yang sibuk dengan masa-masa akhir di SMA dan juga Arum yang sibuk dengan organisasi dan sekolahnya.

Meskipun mereka berdua sebenarnya saling sayang, namun menurut mereka ini adalah keputusan terbaik. Mungkin saat ini kisah mereka tidak berakhir dengan bahagia, tapi bisa saja di waktu yang akan datang berbeda dengan yang sekarang.

Suga sekarang lebih fokus belajar, padahal sebenarnya ia sangat malas. Suga lebih suka bermain basket atau musik, daripada membaca buku-buku tebal yang ketika ia buka sudah langsung membuat kepalanya pening.

Arum kini lebih fokus bersama OSIS di mana mereka akan mengadakan berbagai acara. Dan semua itu membuatnya lebih sibuk lagi karena harus selalu rapat, pulang malam, atau juga menginap di rumah temannya.

"Yoongi," panggil adiknya kepada Suga yang tengah membaca buku.

"Hm?"

"Makan dulu. Lo belum makan dari tadi," ajaknya. "Belajar tuh emang penting, tapi kalau lo gak makan ya sama aja. Emang bisa tuh pelajaran masuk kalau perut lo aja teriak mulu minta diisi?".

"Duh iya deh. Nanti lo bakal rasain juga kayak gue," balas Suga.

"Eh Yoongi, udah move on belum?" tanya adiknya tiba-tiba.

"Random banget, njir. Kenapa emang?"

"Ya mau tau aja sih. Kepo gue."

"Simpan aja tuh ke-kepoan lo. Gue gak mau kasih tau." Yoongi berjalan keluar kamar diekori Chinta.

"Ih kasih tau dong. Lo gak mau tau kabar Arum?"

"Emang dia gimana? Baik, kan?"

"Ya iya, tapi kan?"

"Tapi, apa?"

"Ya nggak sih."

"Dia udah move on?" tanya Suga. Jujur, ia sangat penasaran. Ia juga penasaran bagaimana kabar Arum sekarang. Meskipun mereka berada di sekolah yang sama, tapi mereka sibuk dengan dunianya masing-masing.

"Gue nggak tau. Dia gak begitu terbuka tentang itu. Tapi, dia gak pacaran kok sama siapa-siapa."

"Itunya gak perlu laporin ke gue juga. Tapi, dia baik, kan?" tanyanya sekali lagi.

"Iyaaa. Eh kan osis lagi mau buat pensi. Lo nanti dateng kan, Yoongi?"

"Diliat nanti. Emang kapan?"

"Setelah kelas 12 ujian tuh katanya."

"Oh ya."

...

Hari terakhir ujian untuk anak tingkat terakhir telah usai, kini mereka tinggal menunggu hasil ujiannya apakah memuaskan atau tidak.

Kini Chinta ribet sendiri ingin mengajak Suga untuk datang ke pensi yang diadakan besok. Ia juga mengajak Jimin agar bisa membujuk Suga.

"Yoongiiiii, ayo dong ikut ih. Ini tuh terakhir tau sebelum lo lulus. Nyesel deh kalau lo gak ikut," bujuk Chinta pada Suga.

"Males ah. Gue mau hibernasi. Capek. Kepala gue mau meletus gara-gata belajar kemarin," jawab Suga enggan mengikuti acara itu.

"Ih Yoongi mah. Tuh si Jimin aja ikut, yang lain juga pada ikut tauuuu. Masa lo doang gak sih? Awas lho nanti fomo liat kita semua?" Chinta masih berusaha membujuk kakaknya. Jimin juga ikut mengangguk mengiyakan perkataan Chinta.

"Nggak tuh. Kan gue tidur."

"Astagaaaa ih."

"Ikut lah, bro. Terakhir juga." Kali ini Jimin juga membujuknya. "Habis itu kita ke rumah Jungkook katanya mamanya mau ngadain pesta buat kita."

"Gue dateng ke Jungkook aja langsung," ucap Suga.

"Ya elah, ke pensi gak selama waktu lo belajar kok, Yoongi. Ikut, yaaa? Please."

Suga menghela napas panjang dan akhirnya mengucapkan 'iya'.

"BENERANNNN?? YEAYYYYYY. Besok kita berangkat bareng aja bertiga," saran Chinta.

"Nggak. Gue gak mau jadi nyamuk lo berdua. Gue bawa kendaraan sendiri," tolak Suga dengan cepat.

"Oh oke. Yang penting lo ikut. Ya udah janji dulu! Awas ya gak nepatin."

"Iyaaa, bawel."

...

Hari ini tepat hari pensi diadakan. Acaranya cukup meriah mengingat mereka mengundang band-band yang sedang naik daun dan juga penampilan dari para murid-murid yang sangat totalitas dan keren.

Seperti biasa, untuk acara seperti ini Suga membutuhkan banyak energi dan sekarang energinya sudah habis. Ia bahkan tak tahu adik sepupu dan pacarnya berada di mana. Dan juga temannya yang lain ada di mana.

Akhirnya ia memutuskan untuk membeli minuman ke kantin dan saat membeli sebotol kopi kaleng, ia tidak sengaja berpapasan dengan mantan.

"Hai?" sapa Arum terlebih dulu.

"Hai. Acaranya bagus. Lo sama temen lo keren," puji Suga.

"Makasih, Kak," ucap Arum. Ia kini kembali memangil Suga dengan embel-embel 'Kak'.

"Can we talk?" ucap Suga tiba-tiba. Arum sedikit terkejut mendengarnya.

"Boleh. Tapi, maaf ya gak bisa lamaaa."

Suga mengangguk mengerti dan mereka segera menuju ke tempat duduk.

"Are you doing fine?" tanya Suga. Memang ia hanya ingin sekadar menanyakan kabar.

Arum tersenyum lalu menjawab, "Ya, i'm good. Kak, lo gimana? Ujiannya lancar?"

"Lumayan. Kayaknya gue udah mau ngalahin Namjoon haha," ucap Suga tertawa kecil. Arum ikut senang mendengarnya.

"Kak, maaf ya?"

"Untuk?"

"Maaf untuk hubungan kita. Gue nyakitin lo," ucap Arum.

"Haha enggak kok. Santai."

"Eh Kak, lo milih jurusan apa nanti buat kuliah?"

"Apa ya? Mungkin musik? Atau arsitek?"

"Semoga dapat yang terbaik ya, Kak! Semangat!" ucap Arum memberi semangat.

"Arumm, lo dicariin," ucap salah satu temannya yang terlihat mencari-cari Arum sejak tadi.

"Eh iyaaa, tunggu. Kak, maaf ya, gue harus pergi dulu. Makasih udah mau ngobrol."

"Makasih banyak juga."

"Dahhh, Kak."

"Bye," ucap Suga hanya melihat dari belakang bagaimana sosok mantan kekasihnya pergi.

Entahlah, ia bingung dengan perasaan sendiri. Tapi, ia tidak ingin hal ini membebani pikirannya. Suga tahu ini pilihan terbaik untuk keduanya. Dan ia memilih untuk melepaskan seseorang yang ia cintai. Dan mungkin, ia akan mencoba lagi di lain waktu.

Mungkin bukan di kisah ini, tapi di kisah lain. Suga hanya akan menunggu jika waktu itu akan datang.








-end-

•Fall In Love• [Min Yoongi]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang