Arum sama Suga sekarang udah balik. Mereka beda sama Jimin Chinta, ya karena Jimin bawa kendaraan sendiri.
Arum tiba-tiba cegukan gitu kan. Padahal lagi diam, terus dia cegukan.
"Kamu ada minum gak?" tanya Arum.
Udah pake aku-kamuan nih. Suga langsung nyari air minumnya.
"Sisa dikit tuh. Di depan ada minimarket, biar aku singgah ya," jawab Suga terus ngasih botol minumnya yang tinggal dikit.
"Gak usah. Ini aja," kata Arum terus minum. Ya tapi karena airnya dikit, cegukannya belum berhenti.
Suga udah berhentiin mobilnya di depan minimarket.
"Ya gimana mau berhenti kalau minumnya dikit. Mau ikut turun?"
"Nggak deh. Aku disini aja."
"Oke. Mau titip sesuatu?"
"Nggak kok."
"Iya."
Habis itu Suga masuk ke dalam minimarket. Dia agak lama gitu. Padahal kan cuman beli air minum.
Gak lama Suga udah keluar dari minimarketnya. Kantongannya besar banget.
"Ini. Minumnya ada di dalam." Suga ngasih kantongannya ke Arum.
Arum cari minumnya kan dan isi kantongannya tuh ada snack, cokelat, minuman dingin. Dan ada banyak.
"Kok belinya banyak banget?" tanya Arum.
"Ya gak papa. Buat kamu."
Arum minum air dulu biar cegukannya berhenti.
"Ini cokelatnya kamu gak mau emang?"
"Nggak. Buat kamu aja. Cokelatnya manis."
"Oh iya. Kamu kan udah manis," kata Arum.
Suganya senyum kayak gini lah.
"Iya tau," kata Suga. "Btw, besok aku jemput ya.""Bareng Chinta kan?"
"Yang itu nggak tau. Nanti aku suruh sama Jimin aja."
Suga emang orangnya suka tidur. Tapi, kalau ke sekolah dia gak malas buat bangun kok.
"Katanya kalau dia bareng Jimin suka telat gitu. Kan kasihan kalau dihukum."
"Gak usah dikasihanin dia."
"Laporin Chinta nih???"
"Ya jangan. Itu dia emang suka telat kalau bareng Jimin."
"Kok gitu? Emang rumah Jimin jauh?"
"Gak jauh-jauh amat sih. Jimin kalau siap-siap lama. Jadinya bikin telat ya itu."
"Kalau Suga siap-siapnya lama gak?"
"Nggak dong."
"Oh..."
KAMU SEDANG MEMBACA
•Fall In Love• [Min Yoongi]✓
Fanfic[COMPLETED] Jatuh cinta dengan seorang Min Yoongi? Kenapa tidak? started : 261117 end : 140222 ©2017, chintabangtan. cover inspired by @suvinism