empatbelas

502 68 11
                                    

Sekarang Arum nemenin mamanya ke arisan seperti yang dibilang kemarin. Arum udah ada di rumah Chinta. Acaranya lumayan rame.

"Chinta," panggil Arum.

Chinta langsung datangin dia.

"Kenapa? Lo mau makan? Ayo makan, gue temenin."

"Bukan. Pinjam toilet dong," kata Arum. "Gue mau buang air kecil."

"Oh... ayo gue antar," kata Chinta terus dia jalan duluan dan Arum ngikutin.

"Yah... ada orang. Gimana kalau yang di atas. Ayo."

Chinta sama Arum naik ke lantai dua. Tau-taunya ada orang juga.

"Pasti Yoongi nih," kata Chinta.

"Tungguin aja Chin. Atau kita kebawah aja lagi. Siapa tau yang dibawah udah kosong."

Chinta malah ngetok pintu kamar mandi kencang.

"Yoongi!!! Buruan pake kamar mandinya. Gue juga mau pakai," teriak Chinta.

Suga gak ngejawab. Chinta malah berteriak lagi.

"Udah Chinta. Tungguin aja," kata Arum.

"Kali aja dia malah tidur di dalam."

3 menit kemudian

Suga udah keluar dari kamar mandi. Dia natap Chinta sama Arum satu persatu.

"Lama banget sih," kesel Chinta. "Udah Rum masuk aja."

Arum masuk ke toiletnya.

"Kenapa dia ada disini?" tanya Suga.

"Arum?"

"Siapa lagi ogeb."

"Kan ada arisan ibu-ibu kompleks."

"Dia kan bukan ibu-ibu."

"Ih... dia nemenin mamanya kali."

"Jadi dibawah ada banyak manusia?"

Chinta ngangguk.

"Oh. Kok gue gak tau?"

"Lo sibuk tidur sih."

"Yaudah. Gue mau belajar."

"Sok belajar lo."

Suga langsung kembali ke kamarnya. Kebetulan Arum juga udah selesai dan sekarang dia udah keluar dari toilet.

"Eh lo udah makan?" tanya Chinta.

"Belum."

"Kenapa belum makan sih... ayo deh kita makan bareng. Kebetulan gue lapar hehe."

"Ayo."

"Eh tunggu dulu. Kita ke kamar Yoongi dulu ya."

"Ngapain?"

"Gue mau panggil dia makan."

.

"Yoongi," panggil Chinta sambil ngetuk pintu kamar Suga.

Gak lama dia keluar.

"Apaan? Ganggu orang belajar aja."

"Lo belajar?" tanya Arum.

"Iyalah. Emang muka gue gak kelihatan kalau gue itu anak rajin belajar?"

"Sayangnya nggak. Muka lo kelihatannya kayak gak ada semangat hidup." -Arum.

Suga menghela napas.

"Yoongi... lo gak mau makan? Kebetulan gue mau makan sama Arum," kata Chinta.

"Bawain ke kamar gue dong."

"Gak. Gue kan ngajak lo makan bareng bukannya mau bawain makanannya," kata Chinta.

"Yaudah. Gue malas, di bawah banyak orang. Bentaran aja gue makannya."

Chinta ngangguk habis itu dia sama Arum langsung ke lantai satu lagi.

❤❤❤

Sekarang udah mulai sepi. Tapi masih ada beberapa tamu, seperti mamanya Arum.

Suga turun dari kamarnya. Kayaknya dia turun karena lapar.

"Itu anak kamu?" tanya mamanya Arum.

"Itu keponakan saya. Tapi udah dianggap kakaknya Chinta sih."

"Eh Rum... ini bukannya yang pernah ke rumah ya?" -Mama Arum.

"Jadi Yoongi pernah ke rumah kamu?" -Mama Chinta.

"Iya... dia jalan sama Arum."

"Kalian berdua pacaran kan ya?" tanya mamanya Chinta.

"Nggak tan. Kita temenan kok. Kan satu sekolahan juga, jadinya deket." -Arum.

"Kalian berdua pacaran juga gak papa," kata mamanya Chinta.

Arumnya senyum kikuk. Mana Chinta gak tau kemana lagi.

"Yoongi, coba kesini," kata mamanya Chinta pas Suga lewat.

Suga sebenarnya gak mau. Tapi, mau gak mau ya harus mau. Dia pake baju rapi. Mana mungkin Suga mau turun ke lantai bawah pake baju rumahan terus banyak orang di rumahnya.

"Iya kenapa tante?" tanya Suga.

"Kamu deket ya sama Arum?"

"Iya kita temen."

"Orang tuanya ada dimana?" tanya mama Arum.

"Kerja di luar negeri."

"Iya. Orang tuanya Yoongi kerja di luar negeri. Dia gak mau ikut, jadinya disini," jelas mamanya Chinta.

"Tante aku naik dulu ya," kata Suga.

"Iya... eh kalau liat Chinta panggilin. Arumnya gak ada temen tuh. Atau kamu mau nemenin dia?"

"Eh gak usah tante," kata Arum.

"Nanti aku panggilin Chinta."

Suga jalan naik ke kamarnya.

-tbc-
-vote&comment-

•Fall In Love• [Min Yoongi]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang