•Fall In Love• [Min Yoongi]✓

tujuh

Hari ini pelajaran olahraga. Semua udah pada ganti baju semua.

"Eh hari ini materinya apa?" tanya Arum.

"Kayaknya basket deh," si Dian ngejawab.

"Gue males banget kalau basket," si Chinta melas gitu.

"Semangat dong. Basket kan bagus," kata Lisa.

"Woi buruan ke lapangan. Pak guru udah nunggu ini," teriak Guanlin. Guanlin itu ketua kelas btw.

Mereka berempat pun segera pergi ke lapangan.

"Eh kok ada yang mirip oppa sih?" Arum nanya gitu sambil nunjuk seseorang.

"Woi itu siapa!? Kok ganteng???"-Lisa.

"Astaga. Nikmat tuhan mana lagi yang kau dustakan." -Dian.

Kebetulan Jihoon--teman sekelas mereka lewat.

"Jihoon, itu siapa?" tanya Chinta.

"Guru olahraga baru soalnya pak yang kemarin lagi cuti," jawab Jihoon.

"HAH!?" Dian, Lisa, Arum ngomong gitu.

"Oh oke. Thanks infonya ye." -Chinta

"Buruan kesana yuk, sekalian baris," ajak Lisa.

"Ye bilang aja lo mau ngelihat muka pak ganteng itu dari deket," kata Arum.

"Hehe, tau aja."

Mereka semua langsung baris kan yah. Terus Pak gantengnya langsung ngenalin diri karena mereka semua udah baris rapi.

"Hai anak-anak, perkenalkan nama Pak itu Jackson Wang. Kalian bisa panggil saya Pak Jackson. Saya disini untuk menggantikan pak olahraga kalian karena beliau sedang cuti. Ada yang ingin bertanya?" Pak Jackson senyum manis.

"Pak," panggil salah seorang murid.

"Iya?"

"Kalau panggil sayang boleh nggak?" kata cewe itu dan langsung diteriakin satu kelas.

"Maaf, tapi saya sudah ada orang yang saya sayangi. Dia juga sayang sama saya. Hehe."

"Yah. Yaudah deh pak."

"Kasihan," celetuk Jihoon.

"Pak," si Arum ngacungin tangan. "Kok ganteng?"

"Yeeeee!" semua orang kembali nyorakin.

"Ah kalau soal itu mah saya gak tau. Mungkin sudah takdir," jawab Pak Jackson. Selanjutnya, Pak Jackson masih aja mau jawab pertanyaan mereka yang gak berbobot sama sekali.

"Pak, olahraganya kapan dimulai?" sahut Guanlin. Udah gak sabar kali yah.

"Iya. Maaf yah. Oke sekarang kita mulai yah. Hari ini itu materinya basket," jelas Pak Jackson dan semua murid ngangguk ngerti.