limabelas

541 70 11
                                    

Senin
10.30

Arum baru aja selesai rapat osis. Karena kebetulan pas selesai udah jam keluar main, jadinya dia langsung ke kantin.

Kebetulannya lagi, kantin rame banget. Dia bahkan gak ngeliat Chinta, Dian, Lisa dan juga Kak Indah.

Ada satu meja yang cuman diisi sama satu orang padahal bisa sampe empat lima orang.

Dan orang yang duduk disitu adalah Suga. Arum karena mau makan, jadinya mau gak mau ngeberaniin diri buat minta gabung.

"Gue boleh duduk disini gak?" tanya Arum.

Suga menengadahkan kepalanya. Seperti biasa, dia masang muka datar.

"Duduk aja."

"Oke thanks."

Suga lagi main hp sambil makan.

"Kok lo sendiri aja?" tanya Arum lagi.

"Yang lain di kelas, pada belajar habis ini ada ulangan."

"Lo?"

"Gue kan udah belajar kemarin."

"Oh iya juga."

"Lo juga kenapa sendiri?" tanya Suga dengan nada super santai. "Chinta mana?"

"Tadi gue ada rapat osis, pas kelar gue langsung kesini soalnya kantin kan dekat dari basecamp osis. Gue gak tau Chinta di mana."

"Oh."

Suga ber oh ria. Suasana jadi canggung kembali.


"Ketua osis lo ganteng ya?" tanya Suga.

"Hah?"

"Iya si Guan-guan itu."

"Namanya Guanlin."

"Pokoknya itulah."

"Emang kenapa?"

"Gak. Nanya aja. Temen gue pada suka ngomongin dia."

"Mungkin mereka kagum sama Guanlin."

"Mungkin. Lo pasti ada rasa juga kan sama dia."

"Nggak. Gue gak ada rasa sama Guanlin."

"Oh iya gue lupa. Lo kan sukanya sama gue," kata Suga dengan entengnya.


Canggung part dua.



Suga makanannya udah habis duluan.

"Gue duluan ya. Makasih udah nemenin."

Suga langsung balik. Arum heran. Perasaan dia cuman numpang duduk. Gak ada niatan buat nemenin Suga.

Kebetulan makanan Arum juga udah habis. Dia langsung balik ke kelas.

.

"Lo kok rapatnya lama amat?" tanya Dian.

"Tersesat ya lo? Guanlin aja udah datang dari tadi," kata Lisa.

"Gue tadi langsung ke kantin. Lo juga kok nggak ada di kantin?" tanya Arum balik.

"Tadi gue sama Lisa ngerjain pr kimia. Belum selesai gue," jawab Dian.

"Kalau Chinta mana?"

"Dia di ruang guru," kata Lisa. "Semoga aja gurunya gak masuk, dia pasti ngasih tau tugasnya ke Chinta."

"Eh lo tadi sendirian di kantin?" -Dian.

"Iya. Eh nggak. Gue bareng Suga."

"Lo bareng dia?" tanya Lisa gak percaya. "Dia nyamperin elo gitu?"

"Nggak. Gue yang nyamperin dia."

Lisa sama Dian kaget alay.

"Kok kaget gitu sih. Biasa aja kali."

"Biasanya ya Kak Suga itu kalau di kantin dan pas lagi sendirinya gak mau diganggu. Chinta aja biasa gak mau gabung karena pasti dijutekin," jelas Lisa.

"Iya. Gue dulu sempat suka sama dia tapi gak jadi," kata Dian.

"Emang bisa gitu? Haha."

"Tenang aja Rum. Gue udah gak suka kok sama dia." -Dian.

"Yoi."


Chinta tiba-tiba udah datang aja di samping mereka bertiga.


"Hoi. Gosipin apa hayo?" tanya Chinta.

"Chinta lo harus banget tau ini!" kata Lisa.

"Apaan?" -Chinta.

"Arum tadi nemenin Kak Suga di kantin. Mereka duduk berdua gitu." -Lisa.

"Yang bener Rum?" -Chinta.

Arum nya ngangguk.

"Hm," Chinta memicingkan matanya. "Gue rasa ya. Ini perasaan gue. Oke. Cuman perasaan. Gue rasa kalau Suga itu udah suka sama elo Rum."

Lisa sama Dian setuju perkataan Chinta.

"Lo jangan bilang gitu ah. Nanti gue udah baper-bapernya eh taunya dia cuman nganggap gue temen."

"Tapi, gue sebagai sepupu dari Min Yoongi aka Min Suga. Dia itu kayaknya suka sama lo. Soalnya dari sepenglihatan gue ya. Suga itu kalau sama cewek yang lain itu cuek banget."

"Sama gue juga kan cuek." -Arum.

"Kan awalnya doang." -Dian.

"Iya Rum." -Lisa.

"Nanti ah gue mau nanya Yoongi." -Chinta.

"Mau nanya apaan lo?" -Arum.

"Nggak kok. Gue cuman pengen ganggu dia hehe."

"Oh iya Chin. Lo dipanggil ke ruang guru ada apa?" -Arum.

"Ah iya. Gurunya gak masuk. Tapi ya gitu, dia ngasih soal."

"Yes..." -Lisa.

"Gak apa-apa deh dikasih soal yang penting gurunya gak masuk." -Dian.









-tbc-
-vote&comment-


Ngakak sama mukanya Yoongi yang diedit itu wkwk

•Fall In Love• [Min Yoongi]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang