PLAK
"Kau bodoh atau apa hah?! HAH!"
Lagi-lagi tamparan keras dan olok kan diterima Y/N dari ibunya sendiri. Terlihat kemerahan di pipinya yang menandakan rasa perih akan ia rasakan.
Y/N hanya diam menatap ke arah serpihan beling yang sudah berhamburan di bawahnya. Mungkin beberapa diantaranya telah mengenainya, ia bisa merasakan tusukan di kakinya.
PLAK
"Lihat ke arah ibumu,Y/N!" Ibu Y/N geram bukan main. Tidak seperti biasanya Y/N melawannya.
Ibu? Apa seorang ibu akan menyakitiku seperti ini?
Pikir Y/N.Entah sejak kapan Y/N bisa berpikir jernih terhadap ibunya, padahal sebelumnya ia sama sekali tidak pernah berpikir bahwa ibunya salah dan bahkan ia menyerahkan segala tuduhan kepada dirinya sendiri. Apa yang dikatakan ibunya adalah suatu kata yang absolut menurutnya.
Tanpa bisa Y/N hindari, tiga-tiba tarikan kuat di rambutnya memaksanya untuk menatap ibunya lekat-lekat.
Tetapi tidak seperti yang diharapkan ibunya, bukan air mata yang terlukis di wajahnya melainkan tatapan sinis, tajam, dan kerutan di dahi yang tergambar di sana.
"Kau.. BERANI KAU MENATAPKU SEPERTI ITU?!" Ibu Y/N berteriak histeris, tarikan di rambut Y/N juga semakin kencang.
"Akhh.." segera Y/N memegang rambutnya, menahanya.
Sakit..
"Hikss.. i-ibu tolong hentikan, ini sa-sakit.." Y/N memohon kepada ibunya dengan suara bergetar, air matanya pun jatuh perlahan ke pipinya.
"Kau tidak seharusnya mendapatkan perlakuan seperti itu, Y/N. Ibumu harusnya menyayangimu.."
Deg
Seketika ia mengingat ucapan Eren dan tertegun dengan pikirannya sendiri.
"Ini pantas untuk anak kurang ajar sepertimu!" Tangan tersebut masih setia menarik surai H/C milik Y/N.
Hentikan..
"Hiks.. he-hentikan" Y/N masih berusaha menahan rambut miliknya.
"Hentikan.. ibu"
"Huh? Apa kau bilan—"
" HENTIKAN SEMUA INI IBU!" Iris milik nyonya Braun seketika membelalak tak percaya, mendengar anaknya membentak dirinya.
"Kau.."
Entah setan dari mana, Ibu Y/N mengeratkan kepalan tangannya erat-erat. Sedetik kemudian, ia mengambil botol berisikan alkohol miliknya dan berusaha memukul ke arah darah dangingnya sendiri.
PRANG..
Botol kaca tersebut pun pecah, serpihan kaca berhamburan bersamaan dengan cairan berwarna merah mengalir deras membasahi lantai rumahnya