"KEJAR DIA!!" Salah seorang berteriak setelah melihat sosok berambut H/C berlari keluar gedung.
Bersamaan dengan perintah tersebut, suara rusuh orang-orang berlarian pun mengikutinya. Sebenarnya kenapa mereka mengejar sosok itu? Itu yang dipertanyakan, kan?
Sosok itu, lebih tepatnya perempuan itu telah mencuri sebuah dokumen dan berkas yang rahasia dari negara tersebut.
Perempuan dengan setelan gelap dan masker yang menutupi sebagian wajahnya pun akhirnya berhasil keluar dari gedung penting milik negara yang sekarang sedang dalam jamahannya.
Tetapi sayang, bukannya selamat dari kejaran para militer tersebut, mereka malah menambah kekuatan mereka dengan pistol dan senjata api lainnya.
Dorr..
Dorr..
Suara ledakan peluru yang keluar seakan menjadi musik pengiring bagi perempuan yang masih berlari di depan sana.
Lelah? Tentu saja.
Jantungnya sudah berpacu cepat di dalam sana, bukan hanya karena aerobik yang ia lakukan sekarang, melainkan juga rasa cemas dan gugup setiap kali mendengar suara tembakan yang tidak ada jedanya itu.
"Akhh.." keluh yang keluar dari mulut perempuan itu, setelah dirasa dua pelor menembus jantungnya dan salah satu kakinya.
"Ughh.. hmmpp " sayang sekali, luka apapun itu ia tidak boleh tertangkap. Misi harus terlaksana dengan tuntas. Alhasil ia tidak sedikitpun mengurangi kecepatan berlarinya.
Nanti akan sembuh juga kan?
Ya, Y/N adalah sosok perempuan tersebut.
Ia ingat kala Reiner, kapten, dan dokter mendatanginya setelah goresan-goresan di tanganya menghilang dengan cepat, mereka menganggap Y/N memiliki titannya sendiri. Dan hal tersebut hampir saja membuatnya harus dimakan oleh Titan dan mewariskannya kepada kandidat lainnya. Karena apa? Karena mereka ragu untuk percaya kepadanya.
Syukurlah Reiner benar-benar menepati janjinya, ya janji mengeluarkan dirinya dari sana, dari sel tahanan tersebut.
Tetapi, bukan berarti ia menjadi bebas, justru sebaliknya. Semua dikendalikan oleh militer Marley, identitasnya yang harus berganti-ganti, dilempar ke negara asing, dan selalu menjadi orang yang berbeda. Bahkan nama Braun sudah tak pernah ia dengan setahun belakangan ini.
Demi apa? Tentu demi memonopoli suatu negara dengan mengetahui kelemahan mereka. Ya, mereka tidak pernah cukup. Genjatan senjata di luar sana dan mengorek kelemahan lawan di dalamnya. Menyedihkannya Y/N lah yang harus bersembunyi di dalam sana.
"Ugh.. hah..hah" Nafas terus ia atur untuk menahan rasa sakit di dadanya dan kakinya. Keringat yang keluar sekaligus melunturkan warna kehidupan di wajahnya.