Let's go

2.5K 459 25
                                    

Di dalam ruangan tokoh utama dalam cerita ini  barang-barang tergeletak berserakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di dalam ruangan tokoh utama dalam cerita ini barang-barang tergeletak berserakan. Beberapa Baju bertebaran dimana-mana sedangkan yang lainnya terkumpul begitu saja di dalam tas koper.

Y/N sedang mengaduk-aduk lemarinya, ia tampak buru-buru menyiapkan barang yang harus ia bawa untuk pergi. Tetapi aksinya tersebut seketika berhenti tak kala ia mengingat bahwa dirinya tidak tau harus bergi kemana dan dengan apa.

"Bodoh!" Umpat Y/N kepada dirinya sendiri. Ia terduduk di tepi kasur yang sudah diselimuti oleh berbagai jenis kain pakaian. Ia terlalu panik hingga tidak dapat berpikir jernih untuk langkah setelahnya.

"Tck! Eren, dimana kau sebenarnya?" Ujarnya sedikit kesal. Padahal sudah berulang kali ia memanggil Eren, tetapi sampai sekarang ia tidak juga muncul di hadapan Y/N.

"Hahh.." Y/N menghela nafasnya pasrah. Ia memeluk kedua kakinya yang menekuk dan menenggelamkan wajahnya di sana.

"Aku tidak mau kembali lagi.. Hikss.."

Tok..

Tok..

"Y/N?" Sang ibu membuka pintu kamar anaknya tersebut perlahan. Ia melihat seluruh ruangan yang tampak berantakan tersebut, wajahnya seketika penuh tanya.

"Ada apa Y/N? Ingin pergi kemana kau dengan koper besar ini?!" Ibunya mengusap lembut surai H/C milik anaknya.

"Ibu...Hikss" Y/N memeluk ibunya tersebut, tangisan masih terdengar di sana.

"Ibu, ak-aku ingin berhenti dari pekerjaan ini.. aku tidak mau— aku lelah" mendengar perkataan Y/N tersebut sang Ibu pun memeluk erat anaknya tersebut. Mulutnya mendekat ke arah telinga Y/N, membisikkan sesuatu.

"Kau tidak boleh keluar dari divisi khusus, kau mengerti?" Penekanan terdengar dari nada bicaranya membuat Y/N seketika membeku dalam pelukan ibunya.

"I-ibu? Kupikir kau menyayangiku—" belum sempat menyelesaikan kalimatnya, ibunya berdiri dan melepas pelukannya.

"Lebih baik kau bereskan semua ini, aku akan membuat makan malam untuk kita" ibunya langusng pergi meninggalkan Y/N yang masih terdiam di sana.

Tidak butuh waktu lama untuk Y/N menyadari waktunya yang sudah semakin sedikit ini, ia pun segera berlari pergi meninggalkan rumahnya.
.
.
.

"Hah.. hah.." entahlah ia akan pergi kemana, Y/N hanya mengikuti kemana kakinya mengajaknya pergi sambil berlari.

Tepat saat kaki Y/N sudah mulai bergetar dan kelelahan ia pun menghentikan pergerakannya . Ia menunduk, menopang badannya agar tidak terjatuh, dan menormalkan ritme bernapasnya.

Saat sudah lebih tenang dan energinya sudah kembali, ia pun mengangkat wajahnya.

Tepat saat melihat lurus ke depan, pupilnya melebar, raut wajahnya lebih tenang, dan bahkan ia pun menarik sudut bibirnya seakan solusi datang kepadanya.

DYAD (ErenxReader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang