Y/N POV"Hah.. hah.."
Jantungku memburu bersamaan dengan nafasku yang tersengal-sengal, berusaha memasukan sebanyak mungkin oksigen yang diperlukan.
"Hahh.. hahhh.."
keringat bercucuran, ditambah beban yang ku bawa di punggungku pun begitu berat.
Hah.. aku lelah.
Aku memusatkan semua energiku, aku berlari lebih kencang, berharap dapat menyusul peserta lainnya.
"Semangat Y/N!!"
Aku menoleh ke arah suara tersebut berasal, Pieck melambaikan tanganya dari jauh dengan senyum tergambar diwajahnya.
Dengan seruan tersebut, aku pun melaju lebih cepat bahkan berhasil melampaui anak laki-laki berambut pirang di depanku."Hah.. hah.. se-sedikit lagi.."
Aku melihat garis finish didepanku, dan dengan beberapa langkah aku pun berhasil melewati garis finish tersebut.
"Yey! Kau berhasil Y/N" Pieck berlari ke arahku.
"Yeah Pieck, ak-aku berhasil!" Aku tersenyum lebar ke arahnya.
Drap..drap..
"Kau hebat Y/N-San, penilaian selanjutnya aku akan mengalahkanmu" Aku menoleh menatap Falco yang baru sampai.
" Sudah kubilang, panggil aku dengan Y/N saja, Falco. tetapi, terima kasih. aku akan tetap mengalahkanmu dikesempatan berikutnya hihi" aku membalasnya dengan senyum senang.
Kalau diingat lagi, ini pertama kalinya aku mengalahkan seseorang dalam penilaian akhir. Sebelumnya, aku selalu berada di peringkat akhir, dan itu sebabnya ibuku selalu memarahiku.
"Baiklah, ayo kita lihat hasil penilaianmu" ajak Pieck, sembari berjalan ke arah kapten. Aku dan Falco pun mengikutinya.
Ku harap ibuku akan senang dengan kemajuanku.
***
PLAK
Aku tersungkur ke lantai setelah ibu menamparku. Dengan ringisan, aku merasakan rasa perih dan panas dipipiku.
ini sakit.
"Dasar anak tidak berguna! Apa yang kau lakukan Huh?! Bermalas malasan, iya?!"
"Ti-tidak bu, ak-aku— tidak, nilai ku meningkat—"
Aku menegahkan kepalaku menatap ibu yang berdiri di hadapanku. Kemarahan terlihat diwajahnya, ia menatapku jijik dengan sepuntung rokok bertengger di kedua jarinya.
"Meningkat katamu?! Kau hanya mengalahkan si Falco yang lemah itu dan kau bangga?!"
"Ti-tidak ibu ak—"