Misunderstand

3.2K 549 18
                                    

Y/N POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Y/N POV

"Jangan bilang, kau akan menyerang pulau iblis itu?!" Entah ada apa, tiba-tiba Gabi berteriak, matanya terbelalak tetapi bukan karena terkejut, melainkan sedikit ada rasa gembira di sana.

Aku hanya menatap heran ke arah Gabi sembari menikmati es krim ku, ada apa dengan sepupuku ini?!

Beberapa hari yang lalu, Zeke berjanji akan mentraktir kami es krim sebelum ia bertugas menjalankan misinya bersama Pieck. Kalau kalian bertanya misi apa itu? Aku tentu tidak bisa menjawabnya.

Mengingat marley sering sekali melakukan perang untuk memperluas wilayah atau bahkan relasi antar negara. Tidak heran kalau para pejuang tiba-tiba mendapat panggilan.

"Stt Gabi.. jangan berteriak!" Zeke dengan panik langsung menutup mulut Gabi. Kami semua tertawa melihatnya.

Kami semua tau apa yang akan Zeke dan Pieck lakukan, mereka akan menguji coba eksperimen Titan dengan sumsum tulang belakang Zeke. Keren bukan? Aku pun tidak menyangka eksperimen tersebut sukses.

Mengenai pulau iblis, ya mereka iblis. Seperti yang selalu Gabi ceritakan, mereka melakukan kejahatan yang keji. Menyalah gunakan kemampuan Titan dan menyerang dunia. Dan mereka dengan mudahnya pergi membawa separuh penduduk dan mengurung diri, meninggalkan kami yang terhimpit di sini.

Aku tidak begitu membenci mereka, tidak seperti Gabi yang sangat menggebu-ngebu. Tetapi kenapa mereka meninggalkan kami? Kami sengsara di sini, kesenjangan sangat besar antara eldian dan marley. Kupikir itulah kenapa ibuku sangat ingin mendapatkan kesejahteraan itu.

aku akan mendapatkannya.

Slurp..

Aku menjilat lagi es krim cone di tanganku, sembari berkutat dengan pikiran-pikiran ku. Mungkin mataku akan terlihat kosong saat ini, entahlah.. asal aku bisa memakan es krim ini, aku sudah cukup senang.

Slurp..

"Hei! Y/N, kita bertemu la-"

Seseorang menepuk pundakku, dan sebelum kalimatnya selesai, ku balikan badanku dan..

Pluk

Arghhh.. es krim berhargaku.

Aku menegahkan kepala dan aku melihat Eren yang sedang menatap bajunya yang sudah kotor dengan es krim.

"Ah! Maaf Eren.. aku ti-tidak sengaja"

"Hmm.. tidak apa-apa Y/N aku—"

"Y/N ?" Suara Pieck membuatku menoleh kepadanya.

"Kau sedang  berbicara dengan siapa?" Pieck menatapku bingung, dengan wajah heran. Tidak lupa, Zeke dan lainnya pun tiba-tiba terdiam, meninggalkan suara langkah kaki dan percakapan transaksi orang-orang marley.

"Heh?!" Aku dengan cepat menatap tempat Eren tadi berada, dan ia menghilang. Aku pun kaget sendiri dengan kemampuannya menghilang itu.

Dan aku baru sadar, dia selalu datang dengan tiba-tiba dan menghilang tiba-tiba. Ah! Dia bahkan ke kamarku waktu itu.

Mataku terbelalak dan aku membekap mulutku sendiri dengan wajah kaget. Apa jangan- jangan..

Dia laki-laki cabul yang sering mengikuti anak gadis?! Dan menghilang agar orang lain tidak mengenalinya?! Arghhh.. aku tidak— itu benar-benar mengerikan!

Aku langsung mengarahkan mataku ke bawah, menatap tubuhku. Dan dengan cepat merabanya, memastikan aku baik-baik saja.

"Hei!"

"Huh?!"

"Sedang melakukan— ah es krim mu jatuh? Kemari, janji traktir ku  masih berlaku" Zeke segera merangkulku, membawaku mendekat dengan yang lain.

Aku masih terkejut dengan apa yang aku pikirkan tentang Eren.

Aku akan periksa lagi ketika di rumah nanti!

Y/N POV END

"Hahh.. untunglah tidak ada apapun yang aneh" Y/N berucap lega, melihat pantulan dirinya dicermin kamar mandi di depannya. Ia sudah meneliti tiap incinya dan syukurlah, tidak ada tanda-tanda pelecehan di sana.

Ia melangkahkan kakinya, mendekati cermin dan mencondongkan wajahnya. Lebam nya  mulai menghitam terlukis diparasnya, Y/N mengerutkan alisnya.

"Apa make up masih bisa menurut lebam ini?" Tanyanya kepada dirinya sendiri.


Y/N berjalan ditemani tetesan air yang turun dari surai H/N miliknya. Ia hanya berbalut handuk kimononya dan berjalan menuju kamarnya.

Drap.. drap..

Baru saja ia akan melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar, seseorang telah duduk di lantai kamarnya, membelakangi dirinya.

"Kyaaa!" Teriakan tersebut mengagetkan sang empu yang sedang menikmati langit malam di taman yang tak jauh dari markas Surver corps.

Eren menolehkan kepalanya dengan cepat. Seketika darahnya mengalir dengan cepat, matanya membelalak menatap perempuan yang hanya berbalut handuk di depannya.

"Y/N! BERISIK!" Ibu Y/N yang berteriak dari luar kamarnya.

"Maaf bu"

Y/N segera menatap Eren yang masih membeku di depannya. Wajah Eren pun masih memerah.

"Ka-kau! Di-diam di sana. dan berhenti menatapku!"  Y/N menyilangkan tangannya di dadanya, mempererat juga handuk yang menutupi badannya.

Eren mendengar perintah tersebut, dengan cepat membalikkan tubuhnya, membelakangi Y/N. Ia memeluk kedua kakinya dan menenggelamkan wajahnya.

Apa yang batu saja aku lihat?!
Pikir Eren panik.

"Jangan kemana-mana, ak-aku tidak ingin ibuku atau orang lain melihatmu keluar dari kamarku"
.
.
.

Sembari menunggu Y/N mengenakan baju, Eren hanya berdiam diri, masih dengan posisi yang sama. Eren menunggu sambil menikmati semilir angin dan menatap bintang-bintang si angkasa.

Tanpa Eren sadari, Y/N mengambil gunting dari atas meja belajarnya. Dan dengan sekali hentakan, Y/N berhasil mencekik leher Eren dengan sikunya dan menodongkan gunting tersebut ke arah Eren.

"Aku tau kau laki-laki mesum yang suka mengintip perempuan. Aku tidak akan diam saja Eren.."

"Ap-apa yang kau maksud? Me-mesum?!—"

".. aku akan membawaku ke kepolisian atas tindakan tercelamu!" Ancam Y/N.

Eren mulai memberontak dan dengan mudah Eren melepaskan jeratan Y/N. Y/N yang sadar dengan fisiknya yang lemah, hanya bisa menodongkan guntingnya itu.

"Ja-jangan dekat-dekat!" Y/N berucap dengan ragu. Ia takut. Ia mungkin memang seorang pejuang, tetapi tetap saja, fisiknya tidak begitu kuat melawan Eren.

"Hei hei! Tenang-tenang.. aku tidak akan melakukan hal keji seperti itu."

"Lalu.. ke-kenapa kau masuk ke kamarku? Apa tujuanmu?" Ujar Y/N, menatap lekat-lekat Eren di depannya.

"Heh? Aku tidak ada di kamarmu, aku ada di taman sekarang" bela Eren.

"Apa?! Kau mau membodohiku? Aku tau tipu muslihatmu, Eren"

"Sudah ku bilang aku tidak—"

"Pembohong!"

"Tidak aku bukan pembohong"

"kau gadis aneh yang selalu menghilang"

"Kau laki-laki mesum yang masuk ke kamar seorang gadis!"

"Kau—"

"Kau!"

DYAD (ErenxReader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang