Kennedy Mansion...
Seusai mandi, Alex mengenakan pjama bercorak abstrak warna putih, sambil mengancingkan atasan pjama itu, Alex berjalan selangkah demi selangkah menuju balkon yang ada di kamar tidurnya, pintu kaca balkon digeser menyamping, terasa sekali dinginnya angin malam ketika ia melangkah ke area tengah balkon. Pria tampan itu memandang lurus ke depan, nun jauh di sana lebih tepatnya paviliun yang sudah bobrok seberang Mansion Kennedy, Alex mengerutkan keningnya melihat secercah cahaya kecil tertangkap oleh pandangan matanya di dalam rumah itu, "Eh, itu lilin menyala?? Sehebat itukah Itney nemukan lilin??" ujar Alex membatin, antara ragu-ragu, ia menyakinkan dirinya, buru-buru Alex setengah berlari masuk kembali ke kamarnya, ia melanjutkan lari kecilnya menuju ruang walk in closet wardrobe, dibuka nakas tempat ia menyimpan teropong canggihnya, lalu lari lagi keluar dari walk in closet wardrobe dan juga kamarnya menuju balkon.
Alex meneropong sambil memutar lensa teropong mencari posisi jelas ke arah paviliun. Diarahkan tempat ada cahaya di dalam paviliun yang kebetulan kaca jendela paviliun tidak bertirai. Pria tampan itu tertegun melihat empat sosok di dalam paviliun, "Eh, siapa mereka, yang pasti salah satunya adalah Itney." pikir Alex merenung, sambil terus meneropong, diputar lagi lensanya mencari titik yang jelas sambil terus membatin, "Ini pasti dari sini yang berani nolong Itney. Servant dan sekuriti gak akan berani ke sana, kecuali dapat perintah... SHIT on you, Nelson." Alex melihat bayangan postur Nelson di sana.
Flashback on...
Di dalam kamar tamu yang ukurannya sama-sama besar dengan perabotan mewah tetapi penataannya elegan, Nelson berjalan mondar-mandir mondar-mandir, hatinya diliputi kecemasan, "Aduh, aku gak mungkin bisa tidur, di luar Itney menderita. Si Alex keterlaluan banget sih!!" batin Nelson tercubit. "Harusnya Alex bekali sesuatu kalo niat naruh Itney di paviliun."
Diantara keraguannya karena ia tidak punya mencampuri rumah tangga Alexander Kennedy, tapi ia tidak sampai hati membiarkan gadis belia yang seharusnya dilindungi terlantar seperti itu apalagi menyandang status menantu Darren Kennedy, akhirnya Nelson berjalan menuju pintu kamar tidur itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belove Step Daddy
Storie d'amoreAlex, anak laki-laki berwajah tampan rupawan berumur 15 tahun itu bertanya pada orang tuanya, "Daddy, apa ini? Menikah? Sama Itney? Mengapa?" Darren Kennedy tersenyum, "Iya, nak. Kami gak nginginkan apa-apa padamu, kami hanya ingin kamu mau nikahi I...