Kennedy Mansion....
Tengah malam, Alex tiba di mansion dan langsung menuju kamar tidur orang tuanya setelah menaruh makanan kesukaan Catherine yang tidak jadi diberikan pada sahabatnya itu. Di dalam kamar yang sudah ia nyalakan, masih mengenakan pakaian kerja, Alex menghempaskan tubuhnya di sofa dengan perasaan frustasi, untuk beberapa saat ia tercenung dengan pandangan nanar, dipikiran dan di pelupuk matanya tercetak sebuah gambar sosok sahabatnya yang mendampinginya, keceriaan sahabatnya. "Cath...Cath..." gumam Alex. Dihela napasnya panjang untuk menenangkan kegundahan hatinya, "Apa keputusan aku ini udah tepat?? Apa aku membutuhkan Catherine dalam hidupku???" ujar Alex dalam hati. Dihembuskan nafasnya dengan kasar. "Sebaiknya aku telpon Catherine dan bilang sorry...Aku terima aja cinta dia dan aku belajar mencintainya." ucap Alex, dirogoh ponselnya dari saku celana kerjanya, begitu tangannya sudah meraih ponselnya dan memegang ponsel itu, kata hati Alex bicara, "Jangan kamu lakukan itu Lex...yakinlah dulu kalo kamu cinta Catherine. Lalu gimana dengan Itney yang sudah kamu rengut keperawanannya?? MANA TANGGUNG JAWABMU, ALEX KENNEDY!!"
Alex menelan salivanya yang getir teringat saat ia mengambil keperawanan Britney. Dihempaskan ponselnya ke sisi samping pantatnya, pria tampan itu meraupkan wajahnya yang frustasi dan juga lelah bekerja itu dengan gerakan kasar. "Shit!! Ini akan sangat nyiksa aku, kalo aku gak cinta Cath tapi maksa diri cinta dia. Ini juga akan membuat Catherine lebih sakit hati lagi." batin Alex.
Karena lelah berpikir dan tidak mendapat titik terang milih Catherine atau bertahan dengan pernikahannya dengan Britney, pada akhirnya kepala Alex terkulai dan tertidur duduk di sofa dengan punggung menyandar di sandaran sofa, kepala mengarah menyamping bersandar di sandaran atas sofa, kedua tangan lunglai di atas paha.
Jam setengah enam pagi, Britney bangun karena kepala servant menyuruhnya bangun pagi untuk membantunya dalam pekerjaan rumah tangga. Karena ia hanyalah seorang asisten rumah tangga, Britney pun menuruti perintah kepala servant. Ketika ia bangun anaknya kepala servant yang berusia tujuh tahun, berjenis kelamin perempuan, menemaninya tidur dan masih tidur meringkuk dengan selimut di samping Britney, mereka menghabiskan malam dengan bermain di kamar itu sembari Britney membaca buku milik Darren Kennedy, Britney tidak membukakan pintu ketika Rio Demian ingin mengajaknya ngobrol, Britney punya alasan untuk menghindari Rio Demian karena ingin bermain dengan anaknya kepala servant. Sebelum turun dari ranjang, Britney menggeliatkan tubuhnya supaya tidak kaku. Setelah itu barulah ia turun dari ranjang dan bergegas ritual mandi.
Kini Britney sudah segar dan rapi dengan pakaian servant yang sexy. Rambutnya yang pirang, ia ikat dua bagian sisi kanan kiri kupingnya. Sambil memasang topi servant pelengkap stelan pakaiannya dan mengaca, Britney melihat dua buku yang semalam ia baca berserakan di meja. "Eh, buku Daddy Darren aku kembaliin dulu ke kamar sebelah, setelah itu bantu Bibik Kelly." ujar Britney.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belove Step Daddy
RomanceAlex, anak laki-laki berwajah tampan rupawan berumur 15 tahun itu bertanya pada orang tuanya, "Daddy, apa ini? Menikah? Sama Itney? Mengapa?" Darren Kennedy tersenyum, "Iya, nak. Kami gak nginginkan apa-apa padamu, kami hanya ingin kamu mau nikahi I...