Chapter 1 : Identity

252 33 3
                                    

Hari ini adalah hari pertama Putra masuk ke SMA sebagai murid kelas 1, bisa dibilang dia adalah murid biasa seperti murid-murid lainnya. Dia bersekolah di SMA Sinar Mata yang berada di kota Nagon Jawa Barat. Di saat MOS (masa orientasi siswa) dia belum mendapatkan teman satupun dan ruang kelas juga belum di bagikan, sampai sekolah berakhir dia hanya duduk di kantin sekolah.

Pukul 14:00 WIB bis sudah datang di halte dan Putra bergegas untuk pulang, namun bis sudah keburu berangkat dan ia harus menunggu bis selanjutnya. Saat ia duduk di halte ia melihat dua orang yang cukup akrab sedang berbicara.

"Ntar lu langsung pulang atau ke Warnet?" tanya temannya sembari merangkul pundaknya.

"Uang gw udah habis tadi di kantin, emang lu mau bayarin gw" jawab salah satu teman sembari merogo kantongnya.

"Yaelah ntar lu bayar besok ya" jawab temannya dengan nada merendahkan.

"Yaudah iya gw bayar besok, kuy lah gass ke Warnet" sahut temannya sambil berdiri.

Sebelum mereka pergi mereka berdua melihat ke arah Putra sambil merasa heran.

"bro nama lu siapa, lu anak baru kan ?" tanya salah satu orang kepada putra.

"Gw Putra, gw anak baru disini, lu juga anak baru ya? "tanya Putra ke salah satu orang tersebut.

"Iya ni gw anak baru, kenalin gw Ade dan ini temen gw yang pakai kacamata Milo salam kenal ya" jawab orang itu sembari memperkenalkan nama temannya.

Keesokan harinya kelas sudah dibagi dan para murid bisa masuk ke kelasnya masing-masing, ternyata Ade dan Milo berada di kelas yang sama dengan Putra. Selepas pelajaran mereka bertiga berjalan menuju kantin. Saat perjalanan menuju kantin mereka melihat grombolan orang yang berjalan menuju kantin, sepertinya adalah salah satu geng di sekolah itu. Ade yang tidak ingin mendapatkan masalah memutuskan untuk ke kantin belakang, disusul Putra dan Milo yang mengikuti dari belakang.

"Eh Dee, kok lu balik arah sih emang kenapa ?" tanya Milo dan Putra.

"Males aja gw papasan gengster ntar gw malah dapet masalah, gw cuma mau sekolah dengan tenang" jawab Ade dengan muka lesu.

Mereka pun sampai di kantin belakang sekolah walaupun tidak sebesar kantin di depan. Makanan di sini cukup terbatas dan tidak sebanyak kantin di depan tapi apa boleh buat demi mengindari masalah dengan para gengster sekolah.

Saat pulang sekolah mereka pergi ke rumah Milo karena orang tua Milo sedang pergi ke luar kota selama 3 bulan. Kali ini mereka menggunakan kereta cepat karena rumah Milo cukup jauh dari sekolah. Sesampainya di rumah Milo mereka di sambut oleh asisten rumah tangga Milo.

Putra terkejut ternyata Milo adalah anak orang kaya, dibalik pakaiannya yang cukup sederhana dan rambut acak-acakan ternyata Milo adalah salah satu anak pengusaha di kota Nagon. Mereka bersenang-senang di sana dan banyak melakukan kegiatan bersama, canda tawa pecah saat itu dan Putra sangat bahagia saat itu.

Tak terasa bahwa hari sudah sore Putra memutuskan untuk pulang duluan karena rumahnya yang paling jauh, Ade ikut mengantarkannya sampai ke stasiun dan memastikan Putra tidak salah naik kereta. Di kereta Putra merasa senang sudah mendapatkan teman yang baik. Putra melanjutkan perjalanannya menggunakan bis sampai di halte depan kost-nya.

Paginya Putra sedang menunggu bis di halte sembari memainkan ponselnya. Tiba-tiba ponselnya di telpon oleh nomor yang tidak dikenal, karena bingung Putra mengangkatnya dan terkejutnya dia bahwa yang menelponnya adalah Ade.

"Halo, ini siapa ya ?" tanya Putra dengan kebingungan.

"Ini gw Ade" jawab Ade dengan senang.

"Lu dapet nomor gw dari mana ?" tanya Putra dengan wajah heran.

High School Time (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang