L I M A

10.4K 339 2
                                    


• • P E M B U K A • •

• • P E M B U K A • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

° ° °

Arjuna begitu senang saat mendapat kabar jika keinginannya akan terpenuhi sebentar lagi, dan dia akan menjadi pemiliknya.

"Nanti malam, kita akan ajak dia makan malam bersama," ujar Mami Arjuna.

"Okeh, kalo gitu Juna ke kamar dulu," Arjuna bangkit dari duduknya dan sebelum pergi ia sempat memberi kecupan di pipi Maminya itu. Setelahnya pemuda itu langsung ke kamarnya.

"Mami cuman berharap dia bisa merubah Arjun Pi," ujarnya pada suaminya.

Papi Arjuna mengangguk. "Papi juga berharap hal yang sama Mi. Karena yang diminta Arjuna kali ini, menentukan masa depan Arjuna sendiri, dan juga gadis itu."

Sementara di dalam kamar Arjuna melihat sebuah bingkai foto yang masih baru yang berukuran besar berada di kamarnya, foto yang selalu ia pandang dengan pandangan memuja.

Hanya dia yang mampu membuat Arjuna begitu menginginkannya setelah sekian lama. Dan kini keinginannya itu akan segera terjadi, malam ini ia akan kembali bertemu dengannya. Arjuna begitu merindukan gadis cantiknya.

Yah foto tersebut berisikan seorang gadis cantik dengan rambut panjang dan senyum manis yang begitu menawan. Bahkan saking manisnya, Arjuna tak ingin ada yang menikmati senyum itu selain dirinya sendiri.

Dan tentu saja itu akan terjadi juga karena gadisnya akan segera menjadi miliknya seutuhnya. Tak akan Arjuna biarkan lelaki manapun mengambil miliknya yang cantik ini.

Arjuna terus memandangi foto gadisnya dengan tatapan memuja tanpa lepas sedikitpun.

"Sebentar lagi kita akan ketemu, untuk kedua kalinya. Dan aku pastikan, dipertemuan ketiga kita nanti, kamu sudah menjadi milik aku."

Setelah mengatakan itu Arjuna membaringkan tubuhnya di atas kasur dan memejamkan matanya.

° ° °

Reo saat ini tengah berada di depan pintu kamar Ayona guna meminta maaf padanya atas kejadian semalam. Bahkan dari pagi sampai siang ini saat pulang sekolah, Ayona benar-benar menjauhinya. Sungguh Reo sangat tidak nyaman dengan keadaan ini, ia terbiasa dekat dengan gadis itu.

Tok..
Tok..

Memberanikan diri dengan mengetuk pintu kamar Ayona dan ia berharap Ayona mau membukakan pintu kamarnya.

"Yona, gue mau bicara sama lo."

Setelah beberapa saat menunggu namun Ayona tak menjawab ataupun membuka pintu kamarnya, dan hal itu cukup membuat Reo menjadi murung, ia pun memutuskan untuk pergi.

CRAZY ARJUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang