T I G A P U L U H S A T U

1.2K 37 4
                                    


• • P E M B U K A • •

• • P E M B U K A • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

° ° °

Langit yang sudah gelap namun dihiasi oleh cahaya bulan yang menandakan jika waktu sudahlah malam, yang kini digunakan Ayona untuk belajar. Ayona bukan tipe orang yang rajin belajar, namun ia hanya menggunakan waktu luangnya saja.

Namun tiba-tiba saja ia teringat keinginannya sejak tadi sore, yaitu membeli asinan yang ada di depan jalan sana. Ayona kemudian melihat ke arah jam dinding di kamarnya yang menunjukkan pukul 20.30 wib, belum terlalu malam pikirnya. Jadi, ia memutuskan untuk pergi membeli asinan itu karena benar-benar sangat menginginkannya.

Ayona pun keluar kamar dan mengambil skateboard nya di dekat lemari pajangan, sudah lama sekali rasanya dia tak memainkan hobinya ini, kini Ayona akan memakai skateboard ini untuk membeli asinan tersebut.

"Yon mau kemana?" Mbak panti bertanya saat melihat Ayona yang siap akan pergi.

"Ehh Mbak Nina, mau beli asinan di depan jalan sana Mbak," jawab Ayona pada Mbak panti yang bernama Nina.

"Owh beli asinan. Gak mau tunggu Reo aja buat anter? Ini udah malem loh Yon, bahaya anak gadis keluar malem-malem," saran Mbak Nina.

'Siapa yang anak gadis? Orang janda kembang,' batin Ayona berkata tertawa.

"Euhh nggak usah deh Mbak, lama nunggu Reo mah, lagian juga gak tau tuh anak kemana. Yona kan udah biasa juga keluar malem-malem di daerah sini mah, Mbak gak usah khawatir," kata Ayona.

"Yasudah, tapi hati-hati yah Yon," pesan Mbak Nina.

"Siap Mbak Nina," ujar Ayona sembari hormat.

Setelah itu Ayona pun benar-benar pergi untuk membeli asinan yang diinginkannya menggunakan skateboard. Ia terus meluncurkan papan roda itu di jalanan aspal.

° ° °

"Liat deh, di Ig nya Arjuna udah gak ada postingan sama Ayona," celetuk Calva.

"Mana Cal?" tanya Keenan ingin tahu.

"Nih," tunjuk Calva pada ponselnya.

"Wah iya tuh," ujar Keenan.

"Udah lah gaes jangan dibahas terus, kedengaran Arjuna bisa bisa diamuk lo berdua," tegur Geralo.

"Tau lo Cal, di amuk Arjuna tau rasa lo," timpal Arsel.

"Iya-iya, gue kan cuman masih gak percaya aja," kata Calva.

CRAZY ARJUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang