T I G A P U L U H

1.6K 40 5
                                    


• • P E M B U K A •

• • P E M B U K A • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

° ° °

Sebuah pemakaman yang sepi itu adalah tempat yang kini Arjuna tapaki, tak peduli dengan langit yang menurunkan hujan membuat seluruh tubuhnya basah, ia terus berjalan menuju sebuah makam yang ada disana. Setelahnya Arjuna kemudian berjongkok dimakan tersebut sembari mengusap nisan yang bertuliskan nama Revasyila Cemalava Jayadarta.

"Cil, aku dateng. Aku hancur. Dia pergi kayak kamu pergi ninggalin aku."

Arjuna kembali mengeluarkan air matanya lagi, ia menangis di depan makam yang ternyata adalah milik Cila, cinta pertamanya. Arjuna akui memang bukan Ayona lah cinta pertamanya, namun kini seluruh hatinya sudah menjadi milik wanita kecil itu, dan Cila hanya menjadi kenangan dihatinya saja.

"Aku sayang banget sama dia, aku cinta banget sama dia, tapi kenapa karena satu kesalahan aku dia milih buat pergi. Aku gak bisa tanpa dia Cil, gak bisa---," Arjuna terisak setelah mencurahkan isi hati pada makam Cila.

"Tapi demi kebahagiaan dia, aku turutin kemauannya untuk berpisah. Ini nyakitin Cil, aku gak bisa tanpa Ayona seperti dulu aku gak bisa tanpa kamu---," Arjuna benar-benar menangis dan mengeluarkan isakannya dengan disamarkan air hujan yang membasahi tubuhnya.

"Aku gak bisa lepasin dia, tapi dia maksa buat pergi Cil."

Beberapa saat Arjuna pun menghabiskan waktunya disana untuk berbicara dengan Cila, setelah dirasa cukup mencurahkan segala isi hatinya, ia pun kini beranjak dari sana untuk kembali pulang ke rumah.

"Aku pulang dulu yah Cil, kamu baik-baik dan bahagia yah disana. Aku janji nanti dateng lagi ke sini. Bye Cila, miss you."

° ° °

Arjuna memasuki rumahnya dengan langkah kakinya yang gontai, wajahnya pun benar-benar terlihat pucat akibat terkena hujan, dan jangan lupakan pakaiannya yang masih basah.

"Juna!!"

Alesya yang sedari tadi belum bisa tertidur karena menunggu Arjuna dan juga suaminya yang mencari Arjuna, kini langsung menghampiri putranya yang begitu sangat kacau keadaannya.

"Kamu dari mana aja, Mami khawatir banget," ujar Alesya sembari memeluk Arjuna. "Badan kamu basah? Kamu hujan-hujanan?" tanya Alesya saat merasakan hawa sejuk dari tubuh Arjuna.

"Juna baik-baik aja Mi, tadi abis dari makam Cila terus kehujanan," jawab Arjuna sayu dengan kepala tertunduk.

"Malem-malem gini?" tanya Alesya.

CRAZY ARJUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang