D U A P U L U H S A T U

3K 79 2
                                    


• • P E M B U K A • •

• • P E M B U K A • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

° ° °

Malam hari yang indah ini di gunakan oleh Arjuna dan Ayona untuk bersantai di balkon, keduanya duduk di kursi panjang yang ada disana, dengan Arjuna yang memeluk Ayona dan menaruh kepalanya di ceruk leher wanitanya.

"Tadi siang mami papi pamit ke Belanda Ay," beritahu Arjuna.

"Oh yah? Mereka ada urusan apa di Belanda Jun?" tanya Ayona.

"Oma sakitnya kambuh Ay," Arjuna menjawab.

"Terus sekarang keadaannya gimana? Udah baikan?" Ayona bertanya kembali.

"Terakhir mami tadi ngabarin sih, udah agak baikan," jawab Arjuna lagi.

"Syukurlah kalo gitu."

"Nanti kalo kita udah libur sekolah, aku bakalan ajak kamu ke sana buat ketemu keluarga besar papa, lagian kan pas kita nikah mereka gak sempet dateng, bahkan termasuk Oma," ajakan Arjuna itu diangguki oleh Ayona.

Keduanya pun kini sama-sama diam menikmati angin malam yang bertebaran, sampai tak berapa lama akhirnya suara Arjuna terdengar.

"Ay kamu suka anak-anak?"

Pertanyaan tiba-tiba Arjuna tersebut membuat Ayona mengerutkan keningnya. "Ya suka dong Jun, kan aku dulu tinggal di panti yang lingkungannya banyak anak-anak. Kenapa emangnya?"

"Suka juga, bayi yang kecil itu?" tanya Arjuna lagi.

"Suka, banget malah, mereka tuh lucu-lucu tau. Tapi, aku kadang gak habis pikir sama orangtua yang buang mereka, terus taruh mereka dipanti asuhan, padahal kan mereka tuh ciptaan tuhan yang lucu, gemes, manis," jawab Ayona.

"Berarti, kamu mau dong punya anak?" pertanyaan Arjuna kali ini cukup membuat Ayona menegang.

"Kok jadi ke situ sih Jun?"

"Aku kan nanya, kamu mau punya anak kan sama aku?"

"Iya lah nanti Jun."

"Kalo aku maunya sekarang gimana?"

Ayona hanya terdiam saja, ia tak tau harus menjawab apa atas pertanyaan Arjuna itu. Jujur saja, dirinya belum siap untuk memiliki anak. Masih ada impian yang harus ingin ia kejar, dan mungkin jika memiliki anak, hal tersebut bisa saja akan menghambat.

"Jun, kita kan masih sekolah, kamu gimana sih," balas Ayona akhirnya.

"Itu bukan masalah, lagian bentar lagi juga kita lulus," kata Arjuna. "Aku pengen punya anak Ay, dari kamu," lanjut Arjuna.

CRAZY ARJUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang