𝓝𝓲𝓷𝓮

178 10 0
                                    

Setelah makan lalu menonton TV bersama, akhirnya mereka semua memutuskan untuk tidur. Jam 11 malam pada saat itu.

Sebelum tidur, Yoongi memutuskan untuk mengecek hpnya, dan dia sudah menyangka Jin akan membalasnya lagi, "Kannn bener apa kataku. Anyway, Jimin siapa?"

Yoongi pun membalas lagi, "Nah itu yang ingin kuketahui, barangkali... kau tau dia?"

Kebetulan Jin juga sedang online, jadi dia langsung membalas Yoongi, "Aish kau, aku ini psikologi, bukan pencari orang, mana mungkin aku tau dia? Lanjut aja nanti pagi Yoon, aku tadi abis dari festival malem sama y/n dan jalan kaki disitu bikin aku ngantuk banget. Malem Yoon" dan sesudah itu ia langsung offline.

"Malam Jin" balas Yoongi. Lalu ia menaruh hpnya di tasnya lalu berusaha tidur.

Seharusnya, tidur bukanlah masalah bagi seorang Yoongi. Tapi kali ini dia tidak bisa tidur. Jam 12. Jam 1 pagi.

"Tae gabakal marah lah ya kalo aku 'nyuri' susunya dikit" Batin Yoongi sambil dengan berat hati beranjak dari kasurnya itu.

Ia lalu menuju ke dapur untuk memanaskan susu itu. Sambil menuunggu susu mendidih, ia berjalan-jalan sedikit di rumah Tae.

Tiba-tiba perasaan terancam itu kembali. Seperti ada yang mengawasi. Yoongi melihat ke belakang untuk memastikan. "Ayolah Yoon. Itu imajinasimu yang liar lagi. Jangan.Overthinking." Batinnya sambil meyakinkan diri sendiri.

Akhirnya saat susunya sudah mendidih, akhirnya ia membawa gelas itu ke kamarnya lalu minum disitu, karena perasaan terancam itu terus ada. Untungnya, susu itu sepertinya menolongnya, karena belum 20 detik ia sudah terlelap di kasurnya itu.

−−−> WMA <−−−

"Yoon ayo bangunn, ini udah jam 8 pagi" kata Tae sambil menggoyang-goyangkan badan Yoongi untuk membangunkannya.

"Itu dia. BARU jam 8 pagi. Ayolah aku masih ngantuk, bentar lagi Tae" Kata Yoongi sambil menutup telinganya dengan bantal.

"Tapi kita udah laper Yoonn"

"Kau mengharapkan aku masak lagi?"

"Akhirnya kau ngerti kodeku"

"Gini, kamu mending beli makanan ke McDonald's terus ambil take away. Gampang kan?" Uap Yoongi.

"Mager Yoon"

"Kalo gitu gausah makan. Jadi tolong, kalau kau mengaharapkanku untuk masak sarapan buat kalian lagi tunggu 2 jam lagi ya? Babai" kata Yoongi sambil membalikan badannya sambil menutup matanya untuk lanjut tidur.

"Tapi 2 jam lagi kan jam 10. Kau-" Tae sadar jika ia lanjut berdebat dengan Yoongi akan seperti mengobrol dengan tembok, karena sudah terdengar suara dengkuran halus darinya.

"Aish yaudah, kita bakal beliin buat kau juga. Yeontan kau jangan naik ke sofa. Yeontan. YEONTANNN"

−−−> WMA <−−−

Jam 11:30. Yoongi sedang menunggu kereta berikutnya jam 12. Karena itu ia sekarang sedang berada di cafe dekat stasiun kereta itu. Dan sambil menunggu, ia memutuskan untuk menelpon Seokjin.

Tapi setelah berusaha menelponnya 4 kali, semuanya menuju ke kotak suara. Jadi ia mencurigai Seokjin sedang melakukan suatu kegiatan entah-siapa-yang-tau-kegiatan-itu-apa bersama y/n. Dan hpnya mati.

Karena itu ia berencana untuk meneliti akte yang telah ia foto itu. Tapi sebelum ia mempunyai kesempatan untuk melakukannya, ada telpon masuk dari Jungkook. Dan Yoongi tidak tahan untuk menolak panggilan itu.

"Ah hyung, kamu hari ini pulang ke Seoul kan? Gimana Daegu?" kata Jungkook di ujung telpon.

"Iya Kook, hari ini pulang. Perkiraan disana jam 1 atau jam 2 siang. Daegu lumayanlah, aku ketemu Taehyung teman SD-SMA ku itu, yang pernah ku ceritain ituloh"

"Oh gitu toh. Kau jadi ketemu appamu itu?"

"Jadi itu, cuman dia lagi... ya taulah, jadi aku setelah disana beberapa saat aku langsung ke rumah Tae"

"Baguslah, anyway hyung, aku butuh saran"

"Saran apa Kook"

"Eum, kamu tau kan temen y/n itu, yang sekarang jadi pacarnya Seokjin itu. yf/n (your friend's name, terserah mau siapa), taukan dia?"

"Iya tau, kenapa?"

"Eheh, aku keknya kemungkinan dan tidak sengaja mengajak dia buat makan malem"

"Oh ya? Baguslah, terus saran apa?"

"Banyak hyung, baju, terus nanti ngomongnya gimana, terus gimana biar gak mendadak ke toilet, terus-"

"Tahan semua pertanyaan itu Kook, aku gatau bisa jawab semuanya sekarang apa engga. Mending kita ke tempat cafe yang Hobi kerja disitu, gimana?"

Hoseok atau yang mereka akrab sebut Hobi adalah teman kenalan mereka, yang mereka kenalan secara tidak sengaja saat ia membuka cafenya itu. Sekarang mereka lumayan dekat dengannya.

"Ah boleh-boleh, nanti kujuga nanya Hobi juga deh. Jam 3?"

"Boleh, oke bentar lagi keretaku dateng, jadi sampe disana Kook" kata Yoongi sambil menutup telpon.

Ia menuju stasiun kereta lalu masuk ke keretanya yang destinasinya menuju Seoul, rumahnya sekarang.

We Met Again (Brothership) || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang