Bab 25

33 3 0
                                    

Diseberang lautan, berbeda benua seorang lelaki baru saja selesai mengurus pendataan diri nya di London. Setelah tiba, hal yang diurus lelaki itu tidaklah bukan cari makan tapi mengurus tempat tinggal serta beberapa berkas kelengkapan perpindahannya. Dengan ini, maka dia semakin cepat masuk belajar.

Azmi sudah selesai menunaikan sholat isya nya, sekarang baru terasa perutnya yang keroncongan. Untuk malam ini, Azmi akan memasak nasi goreng telur dan mungkin seterusnya seperti itu mengingat mie instan telur dan roti dinegara itu seharga dua kali lipat di Indonesia.

Satu lagi keresahan Azmi, yaitu berkomunikasi. Orang-orang dinegara London tentunya menggunakan bahasa inggris untuk berkomunikasi sehari-hari. Dibandingkan bahasa inggris, Azmi pebih mahir menggunakan bahasa Arab. Tapi tak apa, selagi belajar kedokteran dia juga akan menyelinginya dengan belajar bahasa inggris. Kalau bisa dikatakan, Azmi hanya mengerti orang-orang itu mengatakan apa tapi ketika disuruh menjawab atau bertanya Azmi akan kelimpungan.

Azmi setelah makan malam niatnya ingin menghubungi orang tua, dan temannya yang di Indonesia tapi mengingat perbedaan waktu yang sangat jauh membuat lelaki itu mengurungkan niatnya. Sekarang di London baru pukul 20.05, pastinya di Indonesia sudah pukul 03.05. Perbedaan 7 jam membuat Azmi hanya bisa mengabari dan menghubungi irang tuanya disaat-saat tertentu saja.

Exhibition Rd, South Kensington, London SW7 2BX, Inggris Raya adalah alamat Universitas baru Azmi. Perguruan tinggi khusus empat jurusan utama yaitu Teknik, Sains, Kedokteran dan Bisnis yang memang merupakan pusat penelitian biomedis dan pisat sains kesehatan. Universitasnya ini hanya anak dari Universitas utama yang berada di Kengsinton Selatan. Jika kalian penasaran, informasi lengkapnya ada di Google. Azmi pun baru sebatas tau luarannya seperti apa. Mengenai jam mengajar, dosen, peminatan, praktikum, dll Azmi belum mengetahuinya. Mungkin nanti

________________________________

Semenjak insiden antara Hafsyah dan Chloe, kedua perempuan itu malah akrab. Sekarang Chloe lebih banyak menghabiskan waktunya bersama Hafsyah dan Aisyah bahkan disaat-saat waktu luang pun Chloe akan pergi mencari keberadaan dua gadis berkerudung itu.

"Heh mbak Kelueh, kamu kok nempel dan ngintilin kita mulu? Pergi sana huss," usir Aisyah terang-terangan

"Aduhhh Siti, lo kalau terganggu dengan keberadaan gue yaaa sono minggat. Gue ngikutin Hafsyah bukan elo," bantah Chloe sambil memutar bola matanya malas.

"Yaaaa sama aja. Saya sama Hafsyah itu sejurusan, jadi wajar bareng. Lah kamu? Terus juga emangnya kamu nggak sibuk? Anak kedokteran apa yang kerjaannya kelayapan sampai lintas fakultas?" Sewot Aisyah membuat Chloe melotot

"Udah udah jangan berantem lagi. Aisyah ga boleh gitu, Chloe kan cuma mau berteman." Kata Hafsyah menghentikan perdebatan kedua gadis disampingnya.

"Kamu jangan percaya Syah, nih wanita uler mah jangan ditemenin." Bukannya merasa tersinggung, Chloe malah mengadukan ke Hafsyah kelakuan Aisyah itu.

Dimata Hafsyah, kelakuan mereka berdua sangat mirip. Berada disamping mereka pun membuat Hafsyah terhibur apalagi dengan pertengkaran kecil seperti itu.

"Eh kalian nanti selesai matkul langsung pulang? Jalan kuy," ajak Chloe

"Nih yaaa saya kasi tau, Hafsyah tuh anak rumahan banget. Saya ajak jalan aja butuh bujukan mendalam, tanya langsung sama orangnya nih." Tatapan kedua gadis itu mengarah kepada Hafsyah yang meringis kecil

"Maaf yaa, aku kayak merasa percuma aja sih keluar rumah tanpa ada tujuan dan maanfaat gitu. Menurutku kurang berguna," kata Hafsyah mengemukakan pendapatnya mengenai mengapa dia jarang keluar rumah jika tidak ada urusan penting.

"Yaa ampun Syah, mau keluar jalan aja kudu ada manfaat dan tujuan? Udah kayak susunan makalah." Kata Chloe geleng-geleng kepala tak habis pikir.

"Nah kan, gue dah khatam sama ni anak." Celetuk Aisyah

Cinta Karena AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang