Bab 1

5.3K 115 4
                                    

Ditengah cerahnya mentari pagi, seorang gadis dengan gamis berwarna cokelat tengah membetulkan hijabnya didepan cermin, dalam ruangan minimalis.

Sedangkan saudaranya lagi sudah berpakaian rapi, dengan gamis berwarna peach yang dipadukan hijab berwarna serupa, dia tampak sibuk merapikan tempat tidur

"Astagfirullah Syah, kok lama banget sih pake jilbabnya! Udah telat nih" ucap sang kakak yang telah habis merapikan tempat tidur

"Iya kak ju bentar lagi" seru Hafsyah

Mereka berdua adalah kakak beradik, meski beda orang tua. Maksudnya mereka sudah saling menganggap satu sama lain sebagai saudara kandung

Mereka adalah Nazwa Azzahra dan Hafsyah Ananda

Orang tua mereka berdua sudah sangat dekat, berteman baik, maka menurunlah pada anak-anak mereka!

Setelah siap berangkat, mereka berdua keluar dari kontrakan yang memang milik keluarga Hafsyah

Nazwa dan Hafsyah baru memasuki dunia perkuliahan, sebenarnya mereka berdua ingin melanjutkan pendidikan dipondok pesantren saja, tapi Abi dari kedua puteri tersebut menyuruh agar tidak harus selalu dipesantren. Abinya tidak setuju mereka berdua minta lanjut dipesantren karna Abinya sadar, bahwa mereka berdua harus bisa berbaur dengan dunia luar.

Rencana itupun sudah Abi Hafsyah yang bernama M. Abdul Fatir, beritahukan kepada mereka pada saat usia keduanya 16 th. Maka dari itu mereka sudah mempersiapkan segalanya dari tiga tahun yang lalu untuk test agar tidak mendapatkan kesulitan

Tampak kedua gadis tersebut berjalan santai, letak kampus dengan tempat mereka tinggal tidak terlalu jauh, dan waktu pun masih menunjukkan pukul 06.15 WIB

"Enak banget yah, hirup udara segar kayak gini! Belum kena polusi" ucap Hafsyah tiba-tiba

"Iya! Beruntung sekali kita masuk Universitas Indonesia, karena kampusnya dikelilingi tumbuhan hijau, nih jalan kekampusnya aja udah sejuk gini. " jelas Nazwa kagum

Hafsyah hanya menanggapinya dengan senyum merekah, tapi tiba-tiba murung

"Abi sama ummi apa kabar yah?" Tanya Hafsyah sedih entah ke siapa

Nazwa yang mendengar itu langsung berbalik menghadap Hafsah disampingnya

"Aku tau kok, kamu rindu Abi serta ummi mu, aku juga sama! Mereka pergi ninggalin kita kan supaya mandiri, lagian ada aku."

Hafsyah mengangguk sebagai jawaban dan tersenyum manis sampai matanya menyipit.

_________

"Bang Naufal bangun!!" Teriak gadis kecil yang sudah rapi mengenakan seragam putih merah tak lupa pula memakai jilbab pasang

Dia mengedor-gedor pintu kamar kakaknya, sudah jadi kebiasaannya untuk membangunkan kakanya dipagi seperti ini.

"Gimana dek,? Mas Naufal belum bangun juga?" Tanya umminya lembut

"Belum tuh um! Bang Naufal kebo"lapor gadis kecil yang bernama lengkap Nur Fadillah

"Yaudah dek Dilah pergi sarapan dulu aja, biar ummi yang bangunin Mas Naufalnya" ujar Umminya lembut

"Oke um"

Dilah pun pergi kelantai dasar rumahnya yang bertingkat dua itu

"Mas Naufal," panggil umminya agak keras sampai tiga kali

Umminya menghela napas lelah karna tidak menghasilkan apapun

"Mas Naufal kalo nggak bangun ummi laporin ke Abi, kalo Mas Naufal lanjut aja ke Pesantren" teriak umminya kencang

Cinta Karena AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang