Bab 3

1.5K 63 3
                                    

Setelah melakukan sholat isya, Azmi menyempatkan diri untuk menelfon keluarganya yang ada di jawa

"Assalamualaikum ummi, apa kabar?"

"Waalaikumsalam, baik nak. Kamu udah makan mi? udah sholat juga?"

"Heheh, belum um. Alhamdullilah Azmi tadi baru selesai sholat isya."

"Lain kali harus tepat waktu makannya! Trus gimana kuliahnya? Kamu udah punya banyak temen? Disana orang-orangnya baik nggak?, trus---"

"Yaa Allah ummi, Azmi kan udah gede, nggak usah ditanyain segitu banyaknya kali um. Lagian Azmi ini cowok udah bisa jaga diri" ucap Azmi

Tapi bukan jawaban yang didapat Azmi, melainkan suara isakan umminya yang terdengar

"Astagfirullah ummi, ummi kenapa nangis, maafin Azmi ummi, Azmi nggak bermaksud gitu. Ya Allah ummi jangan bikin Azmi khawatir, maaf---"

"Nggak mi, nggak. Ummi nggak nangis karna ucapan Azmi, ummi hanya belum bisa percaya kalo anak ummi yang dulunya masih nangis kalo nggak digendong ternyata udah besar, udah mandiri, sekokah nggak bergantung pada orang tua, ummi---ummi bangga sama kamu nak" ucap ummi Azmi perlahan, dengan isakan

"Um--ummi jangan sedih-sedih lagi. Azmi disini demi menwujudkan cita-cita Azmi, pokoknya Azmi usahain untuk selalu baik-baik aja demi Ummi" ucap Azmi menenangkan umminya

Diseberang sana, Umminya Azmi sedang menangis sedih sekaligus bangga mempunyai seorang anak lelaki yang taat kepada Allah swt. Dan kedua orang tuanya, kemudian Abinya datang mengambil handphone yang ada digengaman istrinya

"Azmi?" panggil Abinya

"Iya Abi?"

"Udah jangan khawatir soal ummi mu, dia hanya takut kalau kamu dapat calon, dan segera meninggalkan ummi mu" canda sang Abi

"Hahahah, Abi ada-ada aja! Azmi disini buat belajar, bukan cari jodoh"

"Ya kan jodoh siapa yang tau Mi!"

"In sya Allah, Azmi dapat calon makmum setelah Azmi sukses, dan yang terpenting sholeh"

"Aamiin. Yaudah, Abi tutup ya telfonnya"

"Iya Abi, bilangin ke Ummi kalo Azmi disini baik-baik aja. Wassalamualaikum"

"Waalaikumsalam" kemudian sambungan telfon terputus

_______

Sudah terhitung satu minggu, Nazwa, dan Hafsyah kuliah di UI

Pada hari sabtu kebetulan Nazwa tidak mempunyai jadwal kuliah, sedangkan Hafsyah ada

"Syah kamu pulang dari kampus jam berapa?" tanya Nazwa

"Hmm, sekitar habis sholat ashar kak Ju" jawab Hafsyah yang tengah memakai sepatunya dan bersiap untuk pergi

"Oh, aku mau pergi kepasar untuk beli bahan-bahan yang udah habis" meskipun mereka terlahir dari orang berada tapi keduanya tidak sombong, karna uang, jabatan itu semua titipan Allah swt.

"Iya, jangan lupa masakin buat Hafsyah ya" canda Hafsyah

"Pastinya" jawab Nazwa

Kemudian mereka berdua pergi berbarengan dan berbelok lain arah dipersimpangan jalan.

Karna memang suasananya masih sangat sepi karna baru pukul 06.15 Wib, Nazwa menunggu angkot yang lewat

Setelah sekitar sepuluh menit menunggu, akhirnya ada angkot yang berhenti disamping Nazwa, Nazwa naik dan melihat isi didalam angkot banyak berisi ibu-ibu yang membawa keranjang yang masih kosong, sepertinya tujuan mereka sama

Cinta Karena AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang