Bab 7

1.2K 49 0
                                    

Hafsyah berjalan menghampiri Nazwa dan Isyah yang tengah menunggunya di anak tangga

"Udah selesai keperluannya?" tanya Isyah kemudian beranjak dari duduknya

"Iya" jawab Hafsyah sekenannya, lalu matanya melihat Nazwa

Ekspresi Nazwa terlihat datar, tidak tidak, lebih tepatnya pandangannya dingin. Apa cuma perasaannya saja? Batin Hafsyah

"Kak Ju kena---" belum Hafsyah menyelesaikan kalimatnya, Nazwa sudah memotongnya deluan

"Udah selesaikan! Ayo pulang, udah sore" lalu Nazwa beranjak dan meninggalkan Hafsyah serta Isyah yang melihat kearah Nazwa dengan tatapan heran sekaligus bingung dengan sikap mendadak Nazwa

Nazwa...... kenapa?
___________

"Abis dari mana lo, lama banget. Karatan gue nunggunya" omel Clara ketika Chloe sudah memasuki mobil milik Clara

"Ada urusan bentar. Jadi kan?" tanya Chloe

"Jadi dong. Lo mau cat rambut lo warna apa?" tanya Clara antusias sambil menggerakkan mobilnya keluar area kampus

"Gue ombre ungu aja kali yaa?" tanya Chloe sambil memainkan rambut hitam legamnya itu

"Boleh, gue warna hijau aja dah"

"Kali ini gue yang nraktir, itung-itung hadiah dari gue!" cengir Chloe, membuat Clara cemberut, bukan senang

"Ihh, lo jahat banget sih. Masa gue nggak di beliin oleh-oleh apa gitu, kan udah lama nggak ketemu" sungut Clara

"Gue sih pas disana inget, tapi lupa beliinnya"

"Serah"

Lalu hening sampai mereka tiba dipusat pembelanjaan di Jakarta itu.

___________

"Nih, lo duduk aja. Gue mau pesen makanan," ucap Naufal lalu segera beranjak meninggalkan Azmi seorang diri

Azmi mengamati sekitarnya, selama kurang lebih seminggu sudah Azmi berkuliah disini baru kali ini dia menginjakkan kakinya dikantin, entah apa namanya tapi suasananya sejuk

Biasanya kalau tidak ada mata kuliah lagi Azmi lebih memilih ke masjid, atau keperpustakaan, setelah itu barulah pulang ke kost-annya

Azmi memerhatikan sekelilingnya, walaupun jam kuliah banyak telah usai, tetapi kantin masih ramai

"Ini!" ucap seseorang dari belakang Azmi

Sontak Azmi menoleh dan mendapati Naufal membawa dua porsi nasi padang, Azmi mengerutkan dahinya bingung

Lalu Naufal pun berjalan duduk didepan Azmi seraya meletakkan satu porsi lagi dihadapan Azmi

Azmi mengernyitkan dahinya, bingung

"Ayo makan!" ujar Naufal semangat

"Nggak usah, kan saya sudah bilang kalau masih kenyang tadi" tolak Azmi secara halus, berbanding terbalik dengan keadaannya sekarang yang lapar

"Nggak baik loh nolak rezeki" ucap Naufal final

Azmi pun mengembuskan napasnya sejenak, rupanya Naufal tidak bisa dibantah

Lalu meng-iyakan apa yang dikatakan Naufal tadi

Azmi mulai membaca doa makan setelahnya menyendokkan suap-demi suap kedalam mulutnya

Berbanding dengan Naufal yang langsung serobot makanannya tanpa membaca doa seperti orang tidak makan sebulan

Keadaan hening diantara mereka berdua, sama-sama sibuk dengan makanan masing-masing

Cinta Karena AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang