Bab 6

1.2K 55 3
                                    


Naufal masuk kedalam ruangan dengan ukuran luas itu, baru saja dia ingin mendaratkan bokongnya ditempat duduknya, tiba-tiba ada pemberitahuan bahwa dosen yang mengajar sedang tidak enak badan atau sakit.

Naufal sih masa bodo, lalu segera Naufal duduk, merilekskan otot kakinya karna kejar-kejaran dengan Doni tadi

Naufal pun melirik kedepan dimana tempat biasa Nazwa duduk, terlihat perempuan itu sedang mengobrol dengan temannya, mungkin

Sepertinya Nazwa sudah mulai mempunyai teman disini.

Sungguh didalam lubuk hati terdalam, ingin sekali Naufal mengajak Nazwa mengobrol seperti itu, berkenalan, pulang bareng, menghabiskan waktu berdua dikantin, mengajak Nazwa kerumahnya dan bertemu Umminya, dan banyak lagi. Tapi itu semua hanya akan terjadi dialam bawah sadar Naufal, mana mungkin perempuan cuek seperti Nazwa mau merespon dirinya

Lama Naufal memandangi wajah Nazwa yang hanya keliatan dari samping.

Ditempat Nazwa, dia merasakan seseorang memperhatikannya, lalu segera Nazwa berbalik ingin mengetahui siapa yang memperhatikannya itu

Seketika pandangan mereka bertemu, pandangan pertama mereka berdua.

Nazwa kaget, kenapa orang itu memerhatikanku intens, batin Nazwa segera berbalik menghadap kedepan lagi.

Tidak berbeda jauh dengan Nazwa, Naufal pun sama terkejutnya

"Apa dia ngerasain kalo gue perhatiin ya?, goblok banget sih gue? Eh tapi gue kok deg-degan pas bertatapan dengan dia? Jatuh cinta kah? Pada pandangan pertama?" batin Naufal menggeleng, ngaco pikirannya

__________

Selama dosen menjelaskan panjang lebar didepan sana, Azmi tidak memperhatikannya. Perasaannya gelisah jika belum bertemu Hafsyah, entah mengapa bisa begitu, Azmi tidak tau *dan author pun juga nggak tau😅

Selama kurang lebih dua jam, barulah jam mengajar dosen itu usai. Segera Azmi membereskan segala yang ada didepan mejanya

Azmi segera beranjak dari duduknya dan menyampirkan tas ransel hitamnya dipunggung kanannya

Baru tiga langkah berjalan ada yang memanggil Azmi

"Hei tunggu"

Mau tidak mau Azmi menghentikan langkahnya, seperti suara akhwat yang memanggilnya, batin Azmi

"Lo Azmi kan?" tanya perempuan yang memanggil Azmi, tau-taunya sudah berada dihadapan Azmi

Tanpa melihat lawan bicaranya Azmi mengangguk dan menjawab "iya"

"Oh, gue kan baru nih disini terus kata dosen yang bersangkutan gue harus bisa ngejar materi yang udah terlewatkan selama seminggu ini. Dia nyuruh gue minjem catatan lo, dengan alasan lo yang paling bisa diandalkan, atau apalah itu. Jadi, gue boleh pinjem catatan lo nggak?. Lo taulah kuliah di FK ini susah. Jadi bisa kan?" Jelas akhwat itu mengutarakan niatnya memanggil Azmi

"Oh, sekarang saya nggak bisa, kalau besok mungkin bisa soalnya kan banyak materinya jadi sekalian aja besok saya bawa semua, jadi bagaimana? Kamu setuju" tentunya Azmi tidak ingin dikatai sombong dengan tidak meminjamkan catatan yang ia punya, hanya saja memang dia sedang tidak membawa catatan lengkapnya

Perempuan yang tak lain adalah Chloe itu mengkerutkan dahinya heran

Bahasa yang digunakan cowok didepannya ini bisa terbilang formal, nggak pake gue-lo

"Waktu gue tuh nggak banyak nungguin lo sampai besok, kenapa nggak sekarang aja sih?" ucap Chloe kesal

"Sudah saya bilang saya nggak bisa hari ini, lagian catatan saya sebagian dikost. Kalau kamu nggak bisa tunggu yaa salin materi dari temen-temen yang lain aja, atau pergi keperpustakaan ngerangkum" nada ucapan Azmi memang tenang, tapi tidak dengan maksudnya

Cinta Karena AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang