Bab 10

1K 42 3
                                    


Setelah jam kuliah selesai.....

Naufal terlihat terburu-buru membereskan peralatan tulis menulisnya, sedangkan orang yang selalu Naufal lihat dari belakang hanya santai.

Emang pada dasarnya Naufal yang terlalu ngebet

"Deluan yaa Naz" kata teman satu mata kuliahnya yang lumayan dekat dengan Nazwa,

"Eh, iya. Hati-hati!" balas Nazwa

Tak heran bila Nazwa dipaggil dengan penggalan nama 'Naz', karna hanya orang-orang terdekat Nazwa yang memanggil dia dengan sebutan Jua.

Naufal sudah berdiri disamping meja Nazwa

"Yuk!" Ajak Naufal kepada Nazwa

Nazwa mengkerutkan keningnya bingung,

"Aku naik angkot aja!" tolak Nazwa halus masih tanpa melihat Naufal

"Loh, kok gitu. Gu--eh Aku kan bawa kendaraan"

Nazwa menghela napas pelan
"Aku naik taksi atau nggak ikut sama sekali!"

Naufal meneguk ludahnya kasar, kalau sudah begini Naufal harus mengalah

"I-iya. Tapi emang tau rumah Ummi ku dimana?"

"Tau, masi inget kok"

Naufal mangut-mangut, selanjutnya mereka berjalan beriringan keluar gedung itu. Tentunya masi menciptakan jarak yang lumayan jauh.

Naufal sendiri merasa kalau mereka seperti sedang marahan saja, tanpa sadar Naufal tersenyum. Naufal ingat dulu semasa SMA tidak pernah pacaran dengan jarak membentang seperti ini, malahan pacarnya lah yang selalu bersikap manja dengan memeluk lengannya setiap kencan. Nazwa memang 180 derajat berbeda dengan mantan-mantannya

Sampai Naufal tersadar, memangnya dia sedang pacaran dengan Nazwa? Naufal senyum-senyum sendiri membayangkannya

Nazwa sendiri merasa aneh, dia mengetahui bahwa Naufal sering curi-curi pandang terhadapnya.

Akhirnya tiba mereka didepan gerbang yang membentang tinggi didepan jalan, Naufal dengan sigap menghentikan angkot yang aman untuk ditumpangi Nazwa dengan mengecek terlebih dahulu

"Naz, aku deluan nanti angkot ngikutin aja dari belakang." kata Naufal sebelum Nazwa menaiki angkot tersebut

"Iya," jawab Nazwa sambil mengangguk kecil dan tanpa menoleh kepada Naufal langsung naik kedalam angkot yang berisi ibu-ibu

Motor Naufal melaju dengan angkot dibelakang yang mengikutinya

_________

Satu setengah jam yang lalu

"Alhamdulillah" kata Hafsyah setelah tiba dikontrakan

Letak kampusnya memang tidak terlalu jauh, tapi apabila berjalan disiang bolong begini pasti akan terasa jauh

"Kak Jua udah pergi belum yaaa."

"Ah, pasti belum. Kan tadi kak Ju bilang jam kuliahnya selesai sekitar jam dua, sedangkan sekarang masih jam setengah satu..." kata Hafsyah bermonolog karena dikontrakan tidak ada orang lain selain dirinya

"Kalau dipikir-pikir kak Ju itu cocok juga dengan Naufal. Hehehe" lagi-lagi Hafsyah bermonolog sambil menyandingkan Nazwa dengan Naufal

Hafsyah meraih handphonenya dan men-dial nomor umminya, tapi tidak aktif

"Mungkin sibuk," gumam Hafsyah

Masih lesehan diatas sofa, Hafsyah mengangkat telapak tangan kirinya yang masih ada bekas betadine akibat insiden didekat masjid

Cinta Karena AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang