Bab 11

1K 48 1
                                    


Disinilah Nazwa berada, dirumah yang memang keliatan mewah, tapi terkesan sederhana dan hangat

Nazwa berjalan hati-hati diteras rumah Naufal, sedangkan Naufal berjalan didepannya

Masih keliatan sama semenjak terakhir kali Nazwa kesini, tanaman-tanaman hijau masih sangat terawat

Sementara Nazwa memerhatikan sekeliling, Naufal memencet bel berkali-kali

"Assalamualaikum.." salam Naufal sudah yang ketiga kalinya

Setelahnyaa, terdengar bunyi kunci diputar dan tak lama pintu pun terbuka lebar oleh sang wanita cantik berjilbab besar diambang pintu

"Waalaikumsalam,"

Naufal menyalami Umminya,

"Eh, nak Nazwa jadi kemari toh."

"Iya tante," sambil berkata demikian, Nazwa maju untuk melakukan hal yang sama seperti Naufal tadi

"Yaudah masuk-masuk. Ummi udah masak banyak," Ummi Naufal mempersilahkan mereka masuk

"Naz, aku keatas dulu yaa" setelah mengatakan itu, Naufal berjalan kelantai dua letak kamarnya berada

Nazwa hanya mengernyitkan dahinya bingung melihat sikap Naufal,

Untuk apa repot-repot pamit? Batin Nazwa,

Tapi segera tersadar ketika Umminya Naufal memanggil dari arah dapur

"Nak Nazwa tolong angkat sop ini ke meja makan yaa..."

Nazwa hanya mengangguk sebagai jawaban, lalu segera melakukan apa yang disuruh Umminya Naufal

"Ummi, dek Dilah mana? Belum pulang?"

Itu suara Naufal yang sedang berjalan dari ruang tengah kedapur

"Ah iya Fal, Dilah dijemput Abbimu. Bentar lagi juga sampai"

"Loh. Abbi udah pulang?" walaupun sedang mengobrol dengan Umminya, Naufal sesekali mencuri pandang kepada Nazwa yang sedang menyusun piring dan menata meja makan

Umminya yang tau gelagat Naufal hanya terkekeh geli

"Eh, Ummi kok malah ketawa gajelas sih,"

"Kamu tuh alibi doang nanya-nanya ke Ummi. Padahal mata jelalatan ke Nazwa"

Naufal yang tercyduk pun hanya salting

"Yaudah Ummi, Naufal keruang tengah aja. Sekalian nunggu Abbi sama dek Dilah" setelah mengatakan itu Naufal segera ngacir kedepan televisi

Ummi yang melihat tingkah putra sulungnya hanya geleng-geleng kepala

Tidak menyangka bahwa putra nya sudah dewasa, sudah bisa membedakan yang mana benar dan yang mana salah

Tidak seperti tahun-tahun lalu, setiap Naufal memperkenalkan pacarnya ke Ummi maupun Abbinya. Hampir seluruh pacar Naufal tidak bener, maksudnya bener dalam artian perempuan baik-baik. Karena jika pacar Naufal perempuan baik-baik, maka perempuan itu pasti akan punya sikap dan karakter yang santun serta sopan

Maka itu, untuk soal Naufal yang sepertinya memiliki perasaan terhadap Nazwa, Umminya Naufal mendukung 100%

Tak lama kemudian bel rumah berbunyi, Naufal segera membukakan pintu yang sudah diketahui tamunya adalah Abbinya dan Dilah

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, Abbi" jawab Naufal sambil menyalami tangan Abbinya

"Udah pulang dari ngampus Fal?" tanya Abbinya seraya menggiring Naufal serta Dilah masuk kerumah

Cinta Karena AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang