"WIN!!!!!!" Teriak Bright terkejut di selah bangun tidurnya pada pagi hari yang cerah ini,membuat dua orang malaikatnya yang sedang tertidur mendengar teriakannya merasakan agak terusik terutama malaikat kecilnya.
Yang tadinya tidur pulas ia mulai membuka matanya lalu duduk sejenak sambil mengucek matanya.
"Daddy kenapa teriak?" Tanyanya saat ia sudah bangun dari tidur lelapnya.
"Dady hanya mimpi buruk sayang ,kau bisa tidur lagi," katanya mengelus surai bocah tersebut,namun di balas gelengan olehnya.
"Sudah pagi Dady Biwin mau mandi dulu," katanya lalu mulai beranjak dari kasurnya
meninggalkan orang tuanya yang masih di atas kasur.Bright yang melihat anaknya Biwin beranjak dari kasur segera membangunkan suami mungilnya yang masih terlelap tidur,walau ia juga merasa tidak tega melihat Win yang tertidur pulas harus di bangunkan,tapi ini waktunya sudah pagi ia harus berangkat ke kantornya dan mengurus persiapan anaknya di pagi hari karena itu semua tidak bisa di lakukan sendiri bukan.
"Win...bangun...Win sudah pagi."
Hanya dalam dua panggilan saja Win mulai merasakan terusik dari tidurnya ia mulai membuka matanya, dan di hadapannya sudah melihat wajah Bright yang berseri-seri di atas wajahnya.
"Good morning..."
"Morning..." Jawabnya yang masih belum sepenuhnya sadar,Win mulai bangun dari tidurnya dan duduk sebentar untuk mengumpulkan nyawanya kembali.
"Papa!!papa!! Sudah bangun, ayo cepat mandikan biwin ,biwin mau ikut Dady jalan-jalan," Katanya membuat Win mengerutkan keningnya lalu melihat ke arah Bright.
"Hari ini sepulang kerja aku akan mengajaknya jalan-jalan Win,kemarin aku sudah berjanji kepadanya," jelas Bright Kepada Win,dan Win hanya menjawabnya dengan anggukan lalu mulai beranjak dari kasurnya menuju ke arah biwin.
"Ayoo kita mandi," kata Win sambil menggendong biwin dalam dekapannya sesekali bocah itu juga tertawa geli akibat Papahnya yang sekali-kali mencium perut buncitnya.
"Aku juga ingin di mandikan Win."
Win yang mendengar penuturan Bright langsung melotot kan matanya ke arah suaminya,dan Bright yang melihat tatapan tajam Win langsung menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Hahahahahah Dady seperti anak kecil saja hahahahah," tutur biwin dengan tawa khas anak-anaknya yang menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FILAX
FantasyEND Di tahun 1991 terjadi pembunuhan masal pada manusia yang memiliki golongan darah Filax dan tindakan itu semua di pimpin oleh profesor hanjoon yang memerintah kan anak buahnya di penjuru negeri untuk mencari Manusia berdarah Filax hingga saat t...