"Belajarlah menganggap dia sebagai teman biasa, bukan rasa nyaman yang berakhir takut akan kehilangan."
-00.03•Narasi Luka•
Kring! Kring! Kring!
Mata itu mengerjap pelan, mulai menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam Indra matanya.
Tangannya beranjak, mematikan alarm yang masih berdering berisik di atas nakas.
"Selamat pagi, sinb" sapanya pada diri sendiri.
Sinb terdiam, enggan rasanya dirinya untuk bergerak hari ini. Tapi apa boleh buat, hari ini adalah hari senin, ia harus berangkat sekolah. Setidaknya, cita citanya kini adalah lulus SMA dengan nilai yang cukup baik. Boleh ia sebut itu sebagai hadiah kenangan untuk mama?
Tangan nya mulai menyisir helaian rambutnya yang kusut, menguncir asal rambut lurus itu.
Sinb beranjak, lalu mulai menyambar handuk di dalam lemari nya. Berjalan gontai dengan mata yang mengerjap pelan, tapi tatapan nya jatuh kepada snow ball pemberian ungjae saat ingin masuk ke dalam kamar mandi. Dirinya tersenyum, menghampiri benda itu lalu mengotak atiknya sebentar, "Kayaknya musim salju tahun depan gw nggak sempet buat liat,"
"Seandainya waktu itu bisa di nego ya," kekeh nya
"Ah omongan pagi hari udah ngawur aja sih mbih, nyawa masih melayang juga,"
Di saat dirinya menyadari jika waktu masih terus berjalan, dan ia bahkan belum siap siap membuat nya mau tidak mau harus segera mandi.
Selesai dengan ritual mandinya, sinb pun bersiap siap dengan seragamnya. Ia tidak termasuk ke dalam cewe yang ribet sebenarnya. Cukup hanya parfum dan pelembab bibir sudah cukup untuknya, ya karna pada dasarnya memang dia sudah cantik mau bagaimana lagi?
"Sipp!! Tinggal nunggu moonbin jemput."
Dirinya menyambar asal tas di bangku belajar nya. Berlari ke bawah dengan langkah cepat, karna lagi lagi dirinya enggan untuk sekedar bertatapan dengan minhyun.
"Mau kemana? Sarapan dulu"
Seruan itu di dengarnya jelas dari arah dapur saat sinb melewatinya. Sinb bergeming, memantapkan hati dan bicaranya untuk tidak terlihat ragu.
"Sinb sarapan di sekolah aja sama moonbin, sinb pamit"
Setelah mengatakan itu langkah sinb bergerak cepat dan berusaha tak menoleh ke arah minhyun yang masih mematung.
.
.
"Bodoh banget sih lu hyun, rela relain pergi dini hari buat beli kaki ayam."
KAMU SEDANG MEMBACA
•NARASI LUKA• || NA UNGJAE || HWANG SINB || MOON BIN ||
Fanfic"Kita ini hanya sepasang jiwa yang dipertemukan oleh cinta, namun berakhir dengan duka." -Narasi Luka, 3.03 ••• "Gw suka sama lo," "Maksud lo apaan mbin?" "Gw nggak bisa bohong tentang perasaan gw ke lo sinb!! gw nggak bisa!! udah cukup selama ini...